Chapter 3 : Kembali Bertemu

958 82 1
                                    

Hyuuga Manufacturing, Tokyo, Japan

Neji sudah ada di ruangannya, menunggu sekertaris barunya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neji sudah ada di ruangannya, menunggu sekertaris barunya datang. Kabuto, orang yang sebelumnya mengurus perusahaan disini barusan mengatakan jika sekertaris yang dulu diberhentikan sekitar 1 minggu yang lalu. Alasannya sangat lumrah, ketahuan menggelapkan dana perusahaan.

Saat Neji sedang melihat file-file perusahaan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Masuk."

Pintu terbuka, menampilkan seorang perempuan bermata hazel dengan rambut yang dikuncir dua. Rambutnya sewarna dengan matanya, hazel.

"Go-men, Shachou. Saya ter-lambat hahh tadi ada se-dikit masalahhh."

Tanpa perempuan itu sadari, Neji sedang terpana melihat dia.

"Rupanya sekarang hari keberuntunganku" Batin Neji

"Silahkan duduk dan jelaskan latar belakangmu."

Perempuan itu mengangguk, dia duduk dan mulai memperkenalkan dirinya. Dia sedikit menundukkan kepalanya, bukan karena malu, tapi sebagai bentuk kesopanannya.

"Nama saya Tenten Mitsashi. Sebelumnya saya tinggal di Chiba, ini pertama kalinya saya bekerja sebagai sekertaris disuatu perusahaan. Dulu, saya sempat bekerja sebagai koki direstoran cepat saji."

Sudut bibir Neji sedikit terangkat keatas, jadi nama dari wanita yang menabraknya kemarin lusa adalah Tenten?

"Baiklah, selamat datang dan selamat bertemu kembali. Kuharap kerjamu bagus" Ucap Neji dengan disertai seringainya.

Tenten mengernyit bingung saat mendengar kata "selamat bertemu kembali"  yang barusan diucapkan oleh atasan barunya, dia akhirnya memutuskan untuk mendongakkan kepalanya.

Betapa terkejutnya dia saat tahu bahwa atasannya itu adalah orang yang dia tabrak dibandara kemarin lusa.

"K-kau, kau orang yang kemarin lusa aku tabrak di bandara 'kan?"

Tenten menatap horor sosok Neji didepannya.

"Ya, benar. Dan asal kau tahu, itu adalah ciuman pertamaku yang kau rebut tanpa seizinku" Jawab Neji, dia mendelik tajam pada Tenten.

Tentu hal itu membuat Tenten kelabakan bukan main. Baru saja dia bahagia karena dapat bekerja di sebuah perusahaan besar, tapi kenapa sudah mendapat tatapan tajam seperti itu dari atasannya?

"G-gomen, Shachou. S-saya waktu itu sedang buru-buru, takut tertinggal kereta untuk ke Tokyo. Itu juga ciuman pertama saya, Shachou. Sekali lagi saya sangat menyesal atas kejadian itu." Ucap Tenten panjang lebar dengan wajah yang menunduk, antara malu dan takut.

Bibir Neji berkedut beberapa kali, pertanda bahwa dia sedang menahan diri untuk tidak tersenyum saat melihat perempuan dihadapannya yang kalang kabut itu.

"Baiklah, aku akan melupakan kejadian itu. Lagipula, kau pun sudah meminta maaf" Ucap Neji berusaha setenang mungkin.

Tenten mendongak dengan wajah sumringah "Benarkah? Shachou memaafkan saya? Arigatougozaimasu, Shachou. Hontou ni arigatougozaimasu. Saya janji akan menjadi sekertaris yang baik untuk Shacho."

"Tidak berubah rupanya."

"Silahkan duduk disana, itu adalah tempat khusus untuk sekertaris CEO"

Neji menunjuk pojok kanan ruangannya yang mana terdapat tempat untuk sekertaris.

Tenten langsung mengangguk dan membungkuk hormat, lalu berjalan kearah mejanya. Untung saja dia tidak kena marah, atau lebih parahnya terancam ditendang dari perusahaan ini karena telat di hari pertama.

Ini semua berawal dari dia yang lupa memasang alarm hingga dia kesiangan, ketinggalan bus, dan harus berlari menuju perusahaan.

Untungnya lagi, perusahaan tempat dia bekerja jaraknya tidak terlalu jauh dengan kontrakannya. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit jika menggunakan kendaraan.

Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya, dan tidak mau membuat atasannya kecewa. Cukup sudah dihari pertamanya dia membuat atasannya yang sepertinya baik itu kecewa.

Tenten segera mengaktifkan komputer yang ada dihadapannya, di mejanya sudah tertera jadwal Neji untuk hari ini. Karena ini hari pertama dia kerja, jadi jadwal Neji untuk hari ini bukan dibuat olehnya.

"Shachou, 20 menit lagi ada rapat dengan para investor."

Neji mengangguk, dia sudah tahu pasti pekerjaan pertamanya adalah rapat dengan para investor.

Dia bahkan sudah menyiapkan ide-ide baru untuk membuat sebuah terobosan diperusahaan yang bergerak di bidang manufaktur itu.

Dia yakin, para investor pasti akan menyetujui ide yang dia miliki ini. Tentunya ide itu juga akan membuat perusahaan ini lebih berkembang dari biasanya.

Neji memberikan laptop miliknya pada Tenten, laptop itu tengah menampilkan materi untuk dia sampaikan pada rapat nanti.

"Tolong periksa ulang materi ini. Jika ada salah kata, perbaiki. Aku sedang memiliki pekerjaan lain."

"Baik, Shachou."

Tenten dengan senang hati langsung membaca materi yang ada di laptop Neji. Dalam hati dia berdecak kagum, karena atasannya —yang katanya juga baru hari ini masuk perusahaan ini— mempunyai sebuah ide yang sangat bagus.

You Are My Calm✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang