Chapter 5 : Tidur Bersama

1.1K 73 18
                                    

Hyuuga Manufacturing, Tokyo, Japan

Hari sudah mulai larut malam, makanan yang Tenten beli juga sudah mereka makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah mulai larut malam, makanan yang Tenten beli juga sudah mereka makan. Saat ini, keduanya kembali disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing.

Tenten sedikit terkejut saat melihat jam ditangannya yang sudah mencumbu angka 7.

"Neji-kun, sebaiknya kita pulang sekarang. Jangan terlalu memaksakan diri."

"Aku akan lembur."

Tenten langsung menatap horor Neji yang bahkan tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari layar laptopnya.

"Hah, apa? Tidak! Tidak boleh lembur-lemburan! Kita pulang sekarang. Jika Neji-kun tidak mau pulang, aku saja yang pulang sendirian."

Neji akhirnya menolehkan kepalanya pada Tenten "Aku tidak mau pulang."

"Yasudah."

Dengan perasaan dingkol, Tenten segera membereskan barang-barangnya. Dia bergegas pergi dari ruangan mereka. Tapi saat hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja Neji menarik tangan Tenten. Hal itu menyebabkan Tenten jatuh terduduk dipaha Neji.

Kedua tangan Neji memeluk erat tubuh mungil Tenten, menguncinya agar Tenten tidak dapat bergerak.

"Menginaplah diapartemenku, temani aku. Aku takut jika mimpi buruk itu datang lagi padaku malam ini"

Neji bergumam disela kegiatannya menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher Tenten.

Tenten menghembuskan nafas pelan, jika sudah seperti ini tidak ada cara lain selain menuruti kemauan Neji.

"Baiklah, aku akan menginap diapartemen Neji-kun. Sekarang lepaskan, aku akan merapihkan meja kerjamu dulu."

Neji menurut, dia langsung melepaskan pelukannya, membiarkan Tenten merapihkan meja kerjanya. Tidak butuh waktu lama untuk Tenten merapihkan meja kerja Neji, karena memang meja kerjanya tidak terlalu berantakan.

Mereka langsung bergegas pulang bersama ke apartemen Neji. Tidak lupa saat dijalan mereka mampir ke supermarket, membeli beberapa bahan makanan untuk Tenten masak sebagai makan malam mereka.

•••

Ascott Marunouchi, Tokyo, Japan

Sesampainya diapartemen Neji, Tenten izin membersihkan diri terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya diapartemen Neji, Tenten izin membersihkan diri terlebih dahulu. Lalu disusul oleh Neji yang membersihkan dirinya setelah Tenten.

Sementara itu, Tenten langsung memasak didapur. Aroma dari masakannya telah tercium, pertanda bahwa sebentar lagi masakannya siap.

Tiba-tiba saja, sepasang tangan kekar yang melingkari perutnya membuatnya tersentak, bahkan hampir saja spatula yang dia pegang jatuh ke lantai.

Jika dia lupa bahwa sekarang tengah menginap di apartemen Neji, mungkin dia akan langsung menghantamkan sikunya pada seseorang yang dengan lancang memeluknya dari belakang.

Tapi untungnya dia tidak lupa, jadi tidak ada tragedi penganiayaan tanpa sengaja terhadap kekasih tampannya.

"Neji-kun."

"Aku sudah lapar."

"Duduklah di meja makan, sebentar lagi masakannya siap."

Tenten membawa makanan untuk mereka ke meja makan yang salah satu kursinya sudah diduduki oleh Neji. Mereka kembali menyantap makanan dengan tenang.

Setelah acara makan berikut cuci piring selesai, mereka masuk kedalam kamar untuk tidur. Mereka tidur dengan posisi Neji yang memeluk Tenten.

Tidur Neji rasanya sangat nyenyak malam ini, karena dia tidur bersama Tenten. Kekasihnya, sekaligus wanita yang selalu membuatnya merasa tenang. Tenten bahkan terus memberinya semangat untuk melawan traumanya.

Neji yakin, traumanya pasti akan segera sembuh.

.

Suara cicitan burung membangunkan Neji dari tidur nyenyaknya, tangannya meraba-raba kasur disebelahnya. Mata Neji langsung terbuka saat menyadari Tenten tidak ada dikasurnya.

Neji segera bangkit dan hendak mencari Tenten, tapi niatnya terhenti saat pandangannya tidak sengaja terarah ke lemari miliknya. Disana sudah tergantung rapih pakaian kantor Neji.

Itu artinya Tenten secara tidak langsung menyuruh Neji untuk bersiap terlebih dahulu, baru setelah itu menyusul Tenten yang mungkin sekarang sedang berada didapur.

Dan benar saja, diruang makan Tenten tengah menatap bangga omurice yang baru saja dia masak. Tanpa dia sadari, ternyata kekasihnya sudah ada dibelakang tubuhnya. Tepat saat Tenten hendak berbalik, Neji langsung memeluknya dari belakang.

Kedua sudut bibir Tenten tertarik keatas, membentuk sebuah senyuman manis.

"Baru saja mau aku bangunkan."

Neji hanya menjawabnya dengan gumaman, dia terlalu sibuk menghirup aroma Tenten yang selalu membuatnya merasa tenang.

"Ayo kita sarapan, selagi masih hangat. Aku juga menyiapkan bento untuk makan siang nanti."

"Benar-benar calon istri yang baik. Ah, aku tidak sabar ingin segera menjadikan mu nyonya Hyuuga."

Mendengar gombalan dari seorang Neji Hyuuga, tentu sukses membuat pipi Tenten merona. Sungguh, kata-kata manis dari Neji itu tidak baik bagi jantungnya, apalagi dengan posisi mereka yang seperti ini.

•••

Hyuuga Manufacturing, Tokyo, Japan

Mereka tiba dikantor, Neji masuk lebih dulu kedalam ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka tiba dikantor, Neji masuk lebih dulu kedalam ruangannya. Sedangkan Tenten pergi ke caffe perusahaan, itu semua karena Neji yang tiba-tiba berkata ingin minum susu hangat buatannya.

Jangan heran, di caffe perusahaan terdapat sebuah pantri khusus bagi para karyawan yang ingin meracik minuman sendiri.

Saat Neji masuk ke ruangannya, dia dibuat terkejut oleh seseorang yang sedang duduk manis disofa ruangannya.

"K-kau...."

"Ohayou, Neji" Sapa orang itu disertai dengan senyuman.

___

Kira-kira siapa yang ada diruangan Neji pagi-pagi?

Apakah orang yang pernah menculik Neji waktu itu? Atau mantan Neji? Atau siapa?

Kenapa Neji sangat terkejut seperti itu?

You Are My Calm✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang