7. antara

3.2K 567 84
                                    

"Kak duluan aja, Sara ke toilet dulu ya?" Jaehyun menoleh, dan mengangguk sebagai jawaban. Tidak bisa menahan senyum karena kadar kegemasan gadis itu benar-benar naik drastis saat ia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan nama.

Jaehyun menurut untuk berjalan lebih dulu. Tangannya sedang sibuk mengambil kunci mobil dari dalam saku celananya saat Haechan bersama seorang lagi datang menghampiri.

"Bang Jae!"

Jaehyun membalas senyum, sambil mematikan alarm mobilnya.

"Wih selamat ya, juara satu." ucap Jaehyun pada Haechan yang sedang berpose angkuh. Tak lupa juga menyapa orang di sebelahnya.

"Makasih bang, mau langsung balik?" tanya Haechan melirik kunci mobil yang dipegang Jaehyun.

"Oh, ngga. Mau jalan dulu ini."

"Oiya bang, hampir lupa kan tuh, gue mau ngenalin kalian berdua," Haechan melirik laki-laki di sebelahnya, "Ini Jung Jaehyun, kating prodi gue."

Jaehyun mengulurkan tangan, "Jaehyun."

Lelaki itu ikut tersenyum memamerkan gigi, "Mark Lee."

"Dia the president of our debating club." jelas Haechan mendeskripsikan seorang Mark.

Jaehyun tertawa kecil, "Gue sering liat muka lo di acara mawapres."

"Gue juga sering liat lo di akun kampusganteng." balas Mark ikut nyengir.

"Karena tadi menang, kita mau ngajak makan bareng nih bang mau ikut ngg--eh ada neng Sara," kalimat terakhir Haechan membuat ketiganya menoleh ke arah yang sama. Seorang gadis dengan mata menyipit karena sinar terik matahari datang mendekat.

"Maaf ya Kak, tadi aku abis diminta bantuin fotoin Fara-"

Raut wajah panik gadis itu berubah menjadi kaget.

"Hai." sapa Mark pendek.

Demi Tuhan, Sara menyesal kenapa lupa memakai kontak lensa minusnya hari ini. Buru-buru tersadar, gadis itu langsung menetralkan raut wajahnya.

"Hai juga, Kak Mark."

Mark membalas dengan senyuman lebar. Sementara Haechan malah ikut terlihat gugup dengan situasi ini.

"Mau langsung berangkat aja, Ra?" tanya Jaehyun setelah beberapa detik diselimuti keheningan.

Sara menoleh canggung. Benar-benar bingung. Di satu sisi dia sudah menerima ajakan Jaehyun, tapi di sisi lain ia takut Mark salah paham. Tapi kalau dipikir-pikir, belum tentu juga Mark berpikir sampai kesana, tahu dirinya suka saja tidak, pikir gadis itu.

"Oh, iya boleh,"

"Duluan ya," Jaehyun pamit sebentar kepada Mark dan Haechan sebelum berlari kecil membuka pintu mobil di sisi kiri, kursi samping pengemudi untuk gadis itu.

"Jangan lupa dibalikin ya bang temen gue."

"Haha iya, Chan." Jaehyun masuk ke mobilnya untuk menyalakan mesin. Lalu membuka kaca mobil, "Gue pergi dulu ya," kata pemuda itu pamit lagi dengan mobil yang melesat pergi.

•©•

"Mark?"

Lucas kali ini menyenggol lengan Mark setelah lelah menepuk kecil pundaknya tanpa ada sahutan.

"Kenapa? Lo sakit?"

"Hah? Nggak" sahut Mark seadanya.

"Kok bengong?" tanya pria tinggi itu lagi.

"Lagi mikir." jawab Mark lagi-lagi dengan pendek.

"Males ah Mark kayak cewek balesnya pendek-pendek."

DEBATER -Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang