10. buket

2.3K 489 28
                                    

Jaehyun
Udah minum obat?

Sara
Udah kak
Ka jaehyun udah nyampe rumah?

Jaehyun
Belom, lagi nunggu papa mau bareng

Sara
Ohh

Jaehyun
Belom tidur jam segini, lagi mikirin apa?

Sara
Mikirin nyari orang buat jadi moderator kak. Gak enak banget sama anak2, yang lain udah siap tapi moderator belom ada

Jaehyun
Udah gue aja yang nyari nanti

Sara
Trus ak ngapain?

Jaehyun
Tugas kamu satu aja, istirahat

•©•

Sara mengetuk-ngetukkan kakinya di lantai. Sudah hampir setengah jam dirinya terduduk di kursi panjang yang ada tepat di depan ruangan tempat biasa klub debat berkumpul dan berlatih-berdasarkan info dari oknum Huang Renjun. Tujuannya? Hanya untuk berbicara dengan manusia yang sama sekali tidak ia lihat sejak pagi.

Tidak melupakan fakta bahwa tempat ini merupakan markas si ketua debat itu sendiri, Sara merasa siap dengan segala kemungkinan kalau saja ia tidak sengaja bertemu dengan orang itu.

Gadis itu kembali membuka ruang obrolannya dengan kontak yang bernama Haechan. Laki-laki itu sama sekali tidak membalas. Ingin sekali rasanya ia mengetuk sendiri pintu ruangan di depannya tapi rasa malu kembali menyelimuti niatnya. Kalau ditebak-tebak, di dalam sana seperti ada lebih dari empat orang dilihat dari bayangan yang dibiaskan kaca yang tidak terlalu tembus pandang itu.

Seseorang datang dari lorong, bunyi langkah sepatunya terdengar semakin lantang saat sosok itu mendekat. Wajah dengan kacamata berkawat tipis yang Sara kenali sebagai Mark Lee membuatnya cepat-cepat menengok ke arah yang berlawanan. Sambil berharap semoga orang itu tidak menyadari keberadaannya.

Cklek.

Sara menoleh dan mendapati Mark masuk ke ruangan itu begitu saja.

Cklek.

Baru saja Sara mau bersyukur karena peristiwa tadi, sepersekian detik kemudian orang itu malah keluar lagi dari ruangan, menongolkan kepalanya di dekat pintu sambil menatap lurus ke arah gadis itu.

"Sara? Nyari siapa?" tanyanya dari balik pintu.

"Eh, itu, nyari Haechan kak. Ada di dalem?" jawab gadis itu sedikit salah tingkah.

"Dari tadi dia di dalem. Kenapa gak langsung masuk aja? Udah nungguin berapa lama?" Kali ini Mark berjalan menghampiri kursi yang diduduki Sara.

"Gak enak dong kak, masa tiba-tiba masuk. Lagian tadi udah bilang Renjun juga kalo Haechan ditungguin di depan sama Sara, tapi makhluknya ga keluar-keluar."

"Masuk aja, sekalian makan siang." Mark melirik kantong plastik besar yang dibawanya sedari tadi.

"Inget, kalo ada yang nawarin kebaikan gaboleh ditolak?"

Sara mengalah dan mengikuti Mark masuk ke ruangan bercat putih bersih itu. Matanya langsung menyusuri dinding-dinding yang dipenuhi dengan bingkai-bingkai berisi sertifikat dan kata-kata motivasi. Ruangan yang minimalis tapi terlihat rapi.

"Tuh, gue bilang samperin aja, diajak masuk kan akhirnya sama kapten." Renjun berbisik kecil pada Haechan yang tatapannya terpaku pada game di ponselnya. Dia tidak merespon.

Merasa diabaikan, respon Renjun hanya mendecak pelan.

"Haechan, ngobrol berdua dulu sana." Kini Mark yang berdiri tepat di depan Haechan yang duduk di bean bag.

DEBATER -Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang