"Cas, lagi dimana?"
"Lagi beli minum nih di luar."
"Bisa minta tolong ke ruangan lagi ngga?"
"Lah lo di sono? Cepet amat baliknya."
"Nggak. Cewek gue yang mau ke sono."
"Cewek lo?"
"Iya, udah cepetan, Cas. Jangan sampe dia digodain anak teknik ya. Lima belas menit lagi gue balik. Thank u."
"Lo gajel-"
Tut.
"-as..."
Lucas memandang layar ponselnya setengah memicing. Tapi akhirnya sekian detik kemudian memilih untuk meminum setengah botol minuman ion yang baru saja dibayarnya dengan kartu elektronik. Berjalan menyusuri lorong gedung sambil sesekali berhenti ketika tidak sengaja melihat pantulan dirinya di cermin. Padahal sebenarnya penampilannya sudah cukup 'lumayan' walau hanya berbekal kaos navy dan celana jeans mudanya. Namun kakinya berhenti mendadak begitu mendapati seorang gadis dengan rambut terurai yang kelihatannya lebih pendek hampir tiga puluh sentimeter darinya, berdiri tepat di depan pintu ruangan yang ia tuju.
"Mba ngapain di depan pint-Eh lo bukannya yang waktu itu semobil bareng gue kan pas mau nonton lomba?" Lucas menunjuk gadis di hadapannya heboh.
"Trus? Gimana kabar sultan?"
Belum sempat ia menjawab, laki-laki itu terus memberi pertanyaan baru."Hah? Sultan?"
"Iya, bang Jaehyun. Sultan gila kan doi, mobilnya keren abis."
"Ohhh. Sehat sih kayanya." Jawab gadis itu.
Matanya sedikit terdistraksi dengan lirikan-lirikan dari sejumlah laki-laki yang lewat tidak jauh dari tempatnya berdiri. Melihat itu, Lucas langsung mengerti bahwa situasinya membuat lawan bicaranya tidak nyaman saat ini.
"Masuk aja yuk, eh siapa nama lo gue lupa?"
"Sara."
Lucas meneguk sekali lagi minuman botolnya sebelum membukakan pintu, "Oh, duduk aja, Sar. Emang biasa itu anak teknik sengaja numpang lewat. Maklumin aja, teknik kekurangan sdm perempuan." jelas laki-laki berkaki panjang itu. Gedung tempat ruangan perkumpulan debat dan organisasi-organisasi lain ini memang terletak di lorong yang menghubungkan beberapa fakultas dengan lapangan utama. Singkatnya, banyak yang menumpang lewat hanya demi mencuri-curi pandang.
Mata gadis itu menelaah seluruh ruangan, "Kok lo sendirian, Kak?"
"Temen gue lagi ke fakultas sama bocil-bocil. Mau naikin surat. Sisanya lagi pada lunch."
"Naikin surat? Mau lomba lagi?"
"Yoi. Gue disuruh jagain di sini katanya pacarnya Mark mau dateng. Kalo lo? Mau ngapain?" Lucas berbalik tanya.
"Eh? Tunggu..."
Sara menaikkan alis menunggu Lucas melanjutkan kalimatnya yang tergantung.
"Jangan bilang lo pacarnya Mark?"
Kali ini Sara mengangguk.
"Serius lo?"
"I...ya."
"Trus Jaehyun pacarnya siapa?" tanya Lucas setengah kaget sampai sedikit memundurkan kursi berodanya.
"Ya ngga tau, masa nanya gue?"
"Sumpah dari tadi gue basa-basi kirain lo pacarnya Jaehyun."
Alis Sara bertaut, "Kesimpulan dari mana itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBATER -Mark Lee
FanfictionGimana rasanya naksir anak debat? "Kirain debat doang passion aku, ternyata kamu juga." "Dakjal" © sarawberries