➖ XII

1.3K 197 23
                                    

"Mingi-ah?"

Mingi terkejut, tapi ia tak menunjukkan reaksi apapun. Ia sangat yakin kalau suara yang ia dengar adalah suara istrinya, Jeong Yunho. Perlahan ia memutar tubuhnya kebelakang, menghadap tangga, di mana ada Yunho dan Ten yang berdiri menatapnya dengan keterkejutannya.

"Yunho?... Akh!" tiba-tiba Mingi memekik kesakitan, tubuhnya yang mendadak lemas limbung dan akhirnya jatuh terduduk, kedua tangannya memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Mingi!!!" Yunho yang terkejut karena mendapati Mingi yang sepertinya tengah kesakitan itu lantas berlari menghampiri sang suami.

"Mingi-ah, are you okay?" Yunho bertanya seraya memegangi kedua lengan Mingi yang tengah menarik-narik rambutnya dengan kasar.

"Akh! Sakit!!" tak dapat dibendung lagi, Yunho pun menangis lalu dengan cepat meraih tubuh Mingi dan membawanya ke dalam pelukannya.

"Hiks... Mingi-ah, ada apa denganmu?" Mingi tak menjawab, hanya pekikan-pekikan sakit yang keluar dari bibir Mingi. Yunho serta kedua orang yang sedari tadi memperhatikannya pun bingung, mereka tidak tahu apa yang terjadi pada pria bermarga Song itu.

Namun tak lama kemudian, kesadaran Mingi mulai menghilang, dan akhirnya pria itu pingsan dalam pelukan Yunho.

"M-mingi?" tak mendengar sahutan dari Mingi, Wooyoung lantas berinisiatif memeriksa Mingi yang pingsan di pelukan Yunho.

"Sepertinya dia pingsan, sebaiknya kita pulang sekarang dan bawa dia ke rumah sakit." Yunho mengangguk pelan, lalu mencoba berdiri dan membopong Mingi dengan Wooyoung yang membantunya. Mereka berjalan keluar tanpa mempedulikan sosok Ten yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.



















"Sial! Lihat saja, Jeong... Dia akan menjadi milikku sebentar lagi."

⭐⭐⭐

"Kau benar-benar brengsek, Chan." Bangchan yang dikatai seperti itu oleh sahabatnya hanya tertawa pelan.

"Apa salahku, Dokter Han? Aku melakukan apa yang harus aku lakukan."

"Harus dilakukan? Merebut istri orang, apakah itu harus dilakukan?" sindir Jisung sinis, sungguh pria ini benat-benar kesal dengan tingkah sahabatnya yang selalu di luar batas itu.

"Aku tidak merebutnya. Song Mingi yang merebutnya, aku hanya mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikku." sahut Bangchan yang sukses membuat pria disampingnya itu menghela nafas frustasinya.

"Terserah. Aku pergi dulu, ada pasien baru yang harus kutangani." Bangchan menoleh ke arah Jisung yang sudah beranjak menuju pintu keluar.

"Pergilah." ujar Bangchan seraya memberi gestur mengusir dengan tangannya.

Jisung menoleh dan menatap Bangchan dengan sinis. "Kau mengusirku?"

"Bukankah kau yang ingin pergi?" sahut Bangchan. Jisung yang mendengarnya pun mengerjapkan kedua matanya.

"Benar juga. Ya sudah, aku pergi dulu."

"Hm."

⭐⭐⭐

"Bagaimana keadaannya?"

Begitu suara Wooyoung menyapa telinganya dengan diiringi suara pintu yang ditutup, Yunho pun menoleh dan mendapati seorang Dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.

"Dia baik-baik saja, mungkin karena efek kelelahan dia jatuh pingsan. Ku sarankan untuk memberinya istirahat yang cukup, dan tolong jangan biarkan dia mengonsumsi obat tidur dan obat penenang lainnya." sahut sang Dokter yang sukses membuat Yunho dan Wooyoung melongo karena terkejut.

"Tunggu, obat penenang?" Dokter itu mengangguk membenarkan pertanyaan Wooyoung.

"Seorang Psikiater memberitahuku karena Tuan Song adalah pasienku, dia memberitahuku kalau Tuan Song sering datang padanya dan meminta resep obat penenang." lagi-lagi Yunho dan Wooyoung dibuat terkejut oleh perkataan Dokter itu.

"Kalau boleh tau, siapa nama Psikiater itu?" tanya Yunho penasaran.


"Namanya Han Jisung."

"Han Jisung?" tanya Yunho dan Wooyoung kompak. Bagi Wooyoung, sosok Psikiater Han Jisung itu masih asing di telinganya. Namun bagi Yunho, sosok itu tak lagi asing, bahkan ia berniat tidak akan pernah menemuinya lagi.

Dokter itu mengangguk membenarkan pertanyaan Yunho dan Wooyoung.

"Kalau begitu, saya permisi dulu." pamit Dokter itu sebelum berlalu meninggalkan kedua sosok yang masih diselimuti kebingungan.











"Apa kau benar-benar menemuinya, Song Mingi?"




























































Tbc🔜

Alloha:v
Saya kembali....

Gimana? Pendek? Gaje? Gantung?
Oke, maapkeun semua itu yak:')

Tadinya bakal ada 4 kali update, tapu karena draftnya pada ilang, ya begini lah jadinya😭

Mana ku nggak sempet bikin salinan, sumpah ku kesel setengah mati😭😭😭

Janlup voment gaess:')

[✔] 3. FEAR; MinYun (yungi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang