➖ IV

2.2K 264 21
                                    

"Mingi?" pria bermarga Song yang tengah menonton televisi itu sontak menolehkan pandangannya pada sang istri yang baru saja mendudukkan tubuhnya tepat di samping Mingi.

"Kenapa, hm?" tanya Mingi setelah menarik Yunho ke dalam pelukannya. Yunho pun menggeleng pelan merespon pertanyaan Mingi.


"Aku merindukanmu... Hiks..." mendengar isak tangis yang keluar dari bibir istrinya, dengan cepat Mingi menundukkan kepalanya guna menatap Yunho yang bergetar menahan tangis dalam pelukannya.

"Hey, kenapa menangis? Apa ada yang sakit?" tanya Mingi lembut seraya mengelus punggung Yunho yang masih memeluk erat tubuhnya, lalu tangis Yunho pecah begitu saja saat Mingi berujar.




"Sudah jangan menangis, aku janji akan berubah. Maafkan aku karena selalu menambah luka dihatimu."

⭐⭐⭐

"Song Mingi..."

Bangchan menyeringai dalam diamnya seraya menatap pemandangan kota Seoul yang terang akan gemerlap lampu warna warni dari jendela ruangannya.

"... Sebentar lagi kau akan merasa menyesal karena perbuatanmu. Tunggu tanggal mainnya saja, Song." lagi-lagi seringaian pun terpatri di wajah tampannya, dan pastinya akan terlihat menyeramkan bagi siapapun yang melihatnya.

Sesaat setelahnya, pria itu memberanjakkan diri dan menghampiri meja kerjanya, mengambil sebuah foto yang dibingkai apik dengan bingkai foto yang terdapat sebuah ukiran dan berwarna merah, di mana foto itu menampilkan potret seseorang yang masih mengisi hatinya sekaligus seseorang yang sudah menjadi hak paten milik seorang pria bermarga Song.

"Aku tak menyangka, hanya karena kesalahan kecilku dulu kau sampai jatuh kepelukan orang lain." pria itu berujar dengan pandangannya yang masih terpaku pada foto itu.






Tok! Tok! Tok!

Pria itu segera menolehkan pandangannya kala ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.

"Siapa?" tanya Bangchan yang masih diam di tempat tanpa berniat untuk membukakan pintu.

"Han Jisung!" sahut seseorang yang sebelumnya mengetuk pintu ruangan Bangchan.

"Masuk saja." ucap Bangchan setelah meletakan bingkai foto yang sedari tadi dipegangnya kembali ke tempat semula, lalu berjalan ke sofa sebelumnya, di mana ia menikmati indahnya kota Seoul di malam hari.


Ceklek!

Pemuda dengan nama Han Jisung itu berjalan menghampiri sahabatnya yang sudah duduk tenang di sofa dan tengah menatap lurus kedepan.

"Ada apa?" tanya Bangchan singkat. Ia tak pernah berpikir kalau pria disampingnya itu akan datang mengunjunginya.

"Yunho sudah kembali ke kediamannya."

"Lalu?" pria bermarga Han yang sudah menjadi seorang dokter itu pun menghela nafasnya lelah.


"Mau sampai kapan kau seperti ini terus?" Bangchan menoleh lalu menatap bingung sosok yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabatnya itu.

"Ingat, Yunho itu sudah menjadi hak paten milik orang lain. Kau tidak seharusnya mengusik kehidupannya terus menerus." Bangchan yang mendengar penuturan sahabatnya itu hanya terkekeh pelan.

"Dia memang hak paten orang lain, tapi apakah baik kalau dia tak pernah dipandang oleh suaminya sendiri?" Han Jisung menatap bingung Bangchan yang berujar dengan nada seriusnya.

"Apa maksudmu?"

"Pria itu, Song Mingi masih saja dihantui mantan kekasihnya, dan ia tak pernah memandang Yunho sebagai istrinya." Jisung terdiam, tak tahu harus merespon Bangchan seperti apa, otaknya mendadak buntu ketika membahas soal kehidupan rumah tangga.


"Kau sudah merasakan yang namanya kehilangan, dan kau pasti paham akan kondisiku, Dokter Han." Bangchan berujar seraya tersenyum. Lagi-lagi pria itu mengungkit soal 'kehilangan' yang mana membuat hati Jisung kembali merasakan sakit.

Sekilas, cerita tentang Han Jisung. Dia pernah memiliki seorang kekasih, keduanya hendak melangsungkan pertunangan di sebuah rumah makan yang mewah. Namun sayang, mobil yang dikendarai kekasihnya saat menuju tempat pertunangannya itu mengalami kecelakaan hingga membuat penumpangnya harus kehilangan nyawanya.

Dan sekilas cerita tentang Bangchan. Dia juga pernah memiliki kekasih saat masih berdada dalam masa sekolah, kekasihnya bernama Jeong Yunho yang sekarang sudah menjadi hak paten milik seorang pria bernama Song Mingi. Namun karena kebodohannya, pria manis yang menjadi kekasihnya itu terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan Bangchan dan memilih untuk menikah dengan pria bermarga Song yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

Itulah kehilangan yang mereka rasakan, hanya saja yang membedakan di sini adalah Jisung yang kehilangan dan tak bisa melihat lagi untuk selamanya, sedangkan Bangchan merasa kehilangan tapi masih bisa melihat sosok yang dicintainya itu, meski dalam pelukan orang lain.









































































































Tbc🔜


Aloha!!!:v

Gimana gaess, ada yg bingung? Ada yg aneh?

Terima kritik dan sarannya bila ada:')↓

Janlup voment yak!
Makin banyak vomentnya, makin banyak pula jumlah katanya:v


Oh ya, maap karena ku updatenya lama banget:')
Soalnya ku mau bikin book sebelah ending dulu, biar bisa leluasa up yang ini.

Voment pliss~
Janlup!!:v

[✔] 3. FEAR; MinYun (yungi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang