➖ BONUS CHAPTER

2K 166 61
                                    

"SONG MINGI!! CEPAT KELUAR! KAMI SUDAH TERLALU LAMA MENUNGGUMU!" teriakan Wooyoung yang super keras itu sukses membuat siapapun yang mendengarnya harus menutup telinganya. Bahkan Mingi yang tengah berada di dalam kamar mandi saja sampai terkejut dan hampir saja tersedak busa pasta giginya, karena sekarang ia tengah menyikat giginya.


"Jung Wooyoung sialan!" umpat Hongjoong yang dibalas cengiran oleh Wooyoung.

"Untung rumahku tidak roboh." ujar Yunho seraya mengelus dadanya, sabar sekali dia memiliki sahabat seperti Wooyoung.

"Rip telingaku." Jongho pun mengusap telinganya yang masih saja berdengung karena efek teriakan menggelegar dari Wooyoung.


Bugh!

"Kau menyakiti telingaku, bodoh!" pekik Seonghwa setelah memukul kepala bagian belakang Wooyoung.

"Maaf."

"Kalau telingaku sampai bermasalah, kau yang akan menanggung resikonya, Jung!" ancam Yeosang dingin seraya menatap tajam Wooyoung yang terus saja menyengir bodoh.





Brak!

"JUNG WOOYOUNG BODOH, AKU HAMPIR SAJA TERSEDAK, SIALAN!" Wooyoung mendapati Mingi yang tengah berjalan ke arahnya dengan raut kesal, lantas saja ia berlari menghampiri Yunho dan bersembunyi di balik punggungnya, seolah meminta perlindungan dari pria Jeong itu.

"Aku tidak sengaja, Mingi."

"Aku.tidak.peduli." sahut Mingi menekankan setiap katanya. Kemudian ia menghampiri istirnya dan hendak menarik Wooyoung dari belakangnya. "Kemari kau!" namun tangan Mingi lebih dulu ditahan oleh Yunho yang tengah menatapnya datar.

"Aish, lepaskan aku, Yunho! Aku harus memberinya pelajaran." Yunho menggeleng pelan sebelum melepaskan cengkramannya pada tangan Mingi.

"Kalau kau tidak bersiap sampai nanti pun kita tak akan pernah berangkat, Song Mingi." sontak saja Mingi melirik tubuhnya yang masih dibalut bathrobe miliknya. Setelahnya ia mendengus kesal sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar untuk berganti pakaian.

Begitu Mingi berlalu, barulah Wooyoung keluar dari tempat berlindungnya— di balik punggung Yunho, lalu menatap pintu kamar Mingi yang baru saja ditutup dengan kasar oleh pemiliknya. "Aku heran kenapa kau dan San mau saja dengan orang sepertinya."

Yunho yang mendengarnya pun merotasikan matanya malas. "Jangan manambah masalah kalau tak ingin ku pukul kepalamu."

"Selalu saja seperti itu."

⭐⭐⭐

Di sinilah sekarang, tujuh orang pria yang sudah menjalin persahabatan selama bertahun-tahun itu menatap sedih sebuah batu nisan bertuliskan nama seseorang yang sosoknya sangat mereka rindukan.

Salah satu dari mereka— Wooyoung meletakkan sebuah buket bunga dengan dua jenis bunga yang berbeda, yakni bunga mawar biru dan lily kuning. Akhirnya ia sadar kenapa sosok itu sangat menyukai kedua jenis bunga itu.

Mawar biru mewakilakan perasaan tulusnya pada seseorang, sedang Lily kuning mewakilkan keadaannya. Sosok itu tertekan, dia menaruh semua rasa sakitnya pada bunga kuning itu. Wooyoung menyesal karena tak pernah menyadari betapa tertekannya perasaan sosok itu, sosok yang sampai sekarang masih mengisi ruang hatinya setelah kejadian beberapa tahun lalu yang menewaskan pria cantik bernama lengkap Choi San itu.

[✔] 3. FEAR; MinYun (yungi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang