04. Jangan sedih

89 9 0
                                    

Bel istirahat berbunyi, niatnya Jihan dan teman-temannya akan ke kantin bareng. Namun, Bu Kenti malah menyuruhnya untuk ke Bank Mini sebentar bersama temannya yang lain.

Jihan menunggu Bu Kenti. Lumayan lama, namun tak apa Jihan masih bisa menunggu.

"Kita dipanggil disini kenapa sih?" Tanya Miftah, salah satu teman sekelas Jihan yang ikut terpanggil.

"Paling bayaran Mif." Sahut Jihan singkat. Tak lama Bu Kenti datang membawa selembaran yang dipegangnya. Bu Kenti memberikannya kepada Jihan dan teman-temannya yang dipanggil.

"Surat itu kalian kasih ke orang tua kalian ya. Jangan sampe enggak." Ucap Bu Kenti.

"Iya Bu." Sahut mereka sedikit malas.

Kemudian Jihan balik lagi ke kantin menyusul sahabatnya yang sedang makan disana. Jihan memesan es terlebih dahulu untuk memenuhi dahaganya.

"Kenapa Han?" Tanya Anggita, setelah Jihan duduk.

"Dikasih surat cinta dari sekolah." Balas Jihan dengan tawanya.

"Nih anak gak jelas napa dah." Ucap Nisrina.

"Han, lo masih suka sama si Gilang?" Tanya Widia tiba-tiba membuat Jihan tersedak es yang ia minum.

"Selow aja kali, gue cuma nanya gak usah berlebihan." Ledek Widia yang melihat reaksi Jihan.

"Tiba-tiba aja nanya kaya gitu. Masih sahabatan kaya dulu kok." Sahut Jihan setelah selesai menelan esnya.

"Tapi gue perhatiin, kalian lagi ngejauh ya?" Tanya Kiki membuat Jihan menghembuskan nafasnya kasar.

"Iya, Tapi dia ngedeketin lagi kemaren. Gak tau kenapa. Udah bodo amat sih gue mah. Gak peduli juga." Sahut Jihan dengan raut wajah yang sedikit kesal.

"Gak peduli tapi masih mikirin dia." Goda Anggita membuat Jihan tertawa.

"Mending sama si Ucup lah. Dia lagi kerja di Korea buat nafkahin gue." Ucap Jihan yang mendapatkan tatapan geli dari teman-temannya.

"Halu boleh, goblok jangan Han!" Kesal Lusi.

"Mending sama opak ucup aja udah. Noh adik kelas." Ledek Nadia.

"Gak kenal, maaf." Balas Jihan singkat.

"Lo tau gak sih, si Angel anak kelas 10?" Tanya Anggita, dan ini awal dimulainya perghibahan.

~~•~~

Jihan pulang diantarkan oleh Gilang. Karena, Gilang minta ditemenin ke rumah sakit untuk check up. Jihan dipaksa sebenernya, dia pengen pulang lebih awal, namun Gilang memaksa dan langsung menariknya ke parkiran.

Jihan dan Gilang menunggu hasilnya. Gilang emang rajin check up.

Setelah Check up, Gilang mengantarkan Jihan pulang terlebih dahulu. Padahal, jarak rumah Jihan dan Gilang sangat jauh. Jihan sampai tak enak hati.

"Makasih ya. Mau mampir dulu?" Tawar Jihan setelah sampai di depan gang rumahnya.

"Gak usah deh. Gue mau langsung pulang. Makasih udah nganterin gue." Ucap Gilang. Jihan diam saja.

"Gue duluan ya." Ucap Gilang lagi.

"Hati-hati."

Jihan langsung masuk ke kamarnya dan bersih-bersih terlebih dahulu sebelum menemui kedua adiknya. Jihan mengenakan baju alakadarnya. Karena, Jihan sama sekali tak punya piyama seperti teman-temannya.

Ordinary Girl [BrokenHome]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang