"Makasih Kak udah nganterin." Ucap Jihan setelah sampai di depan gang rumahnya.
"Gak mau gue anterin sampai depan rumah aja?" Tawarnya.
"Gak usah kak, deket kok." Tolak Jihan. Aldi hanya mengangguk.
"Gue pulang duluan ya." Ucap Aldi.
"Hati-hati kak." Balas Jihan. Aldi mengangguk lagi dan mulai menghidupkan motornya lalu pergi.
Jihan berjalan dengan lesu. Teringat lagi perdebatan dengan Gilang. Persahabatannya harus kandas disini hanya karena perasaan dan egonya masing-masing.
Ia menghembuskan nafasnya secara kasar. Lalu masuk ke dalam rumahnya. Melihat adiknya sedang menonton TV.
"Udah pulang Teh?" Tanya Daffa.
"Iya nih. Kalian nonton apa?" Tanya Jihan balik.
"Spongebob Teh. Cuma sekarang lagi Iklan." Sahut Daffa sembari meminum air putihnya.
"Oh gitu ya. Yaudah Teteh tinggal ya? Teteh mau tidur dulu." Ucap Jihan.
"Ini udah mau malem Teh. Masa Teteh tidur." Ucap Dian.
"Iya deh, Teteh nemenin kalian disini aja."
~~•~~
Upacara bendera berjalan lancar meskipun ada beberapa anak murid yang pingsan semuanya sudah aman terkendali sama anak PMR. Meskipun kewalahan, mereka tetep menolong sesamanya.
Jihan sedang duduk dikasur. Jujur saja, ia lelah karena ikut-ikutan menggotong orang yang pingsan. Sebenarnya hari ini Jihan tidak kebagian satgas, namun karena orang yang pingsan banyak jadinya Jihan harus bantu.
"Nih." Seseorang menyodorkan es teh kepada Jihan. Jihan mendongakkan kepalanya.
"Eh gak usah." Ucap Jihan, merasa tak enak.
"Gue beli ini ke kantin, jauh. Desek-desekan dan lo gak mau nerima ini? Ket-"
"Iya iya, bawel banget sih Lino." Ucap Jihan terkekeh geli.
"Kebiasaan banget motong omongan gue Han." Gerutu Lino.
"WOY!"
"Astagfirullah." Refleks Lino dan Jihan secara bersamaan. Mereka berdua kaget.
"Berduaan mulu lo! Mau buat mesum ya?" Tuduh Nadia. Jihan dan Lino menatapnya kesal.
"Biasa efek kasmaran." Goda Nisrina semakin membuat Jihan kesal.
"Ke kelas ayo, jangan pacaran mulu!" Ajak Lusi.
Semuanya ke kelas, karena guru akan masuk.
Semua pelajaran dilewati, bel pulang sekolah terdengar di telinga murid-murid. Jihan enggan pulang, ia lebih memilih untuk diam di UKS. Wifian disana untun mendownload beberapa video hiburan untuknya.
Jihan terfokus pada ponselnya. Karena Jihan memang sendirian disana. Sampai dimana Jihan mendongakkan kepalanya ketika seseorang mendatangi ruang UKS. Jihan mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang.
"Dengerin gue dulu Han!" Perintah Gilang dengan sedikit membentak membuat Jihan terkejut.
"Dengerin gue. Gue gak mau kita kaya gini Han." Ucapnya dengan tatapan sendunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary Girl [BrokenHome]
Cerita Pendek"Gue cuma gadis biasa. apa pantes ada di dunia?" -Anesya Jihan Pratiwi.