Kita beda

168 7 0
                                    

"Kamu berangkat sekolah sama ayah aja"

"Benar kata ayah put.. daripada kamu naik angkot desak - desakkan" kata bunda sambil nyiapin sarapan.

"Iya nanti aku sama ayah"

Setelah selesai sarapan aku langsung berangkat sekolah. Kalau biasanya aku kesekolah naik angkot, kali ini berangkat bareng ayah.

Akhirnya sampai di sekolah. Aku langsung berpamitan dan mengecup tangan ayah.

"Hati - hati yah.. da aa.." kataku sambil masuk ke dalam sekolah.

Tak lama aku berjalan tiba - tiba pundakku ditepuk seseorang.

"Woy.. sendirian aja kalo kesambet tau rasa lo"

"Apaansih Dra.."

"Nanti makan siang sama gue ya Put"

"Ogah " tolakku berjalan ninggalin Chandra

"Ayolah... nanti gue teraktir deh" kata Chandra sambil mengejarku dan merangkul pundakku.

Hatiku langsung dag dig dug tidak karuan kan. Inget dia cuma sahabat lo put, cuma SAHABAT nggak lebih.

"Nggak Dra.."

"Nggak boleh nolak!, nanti lo gue tunggu dikantin." Paksanya sambil masuk kekelas.

Ya begilah sifat Chandra yang pemaksa, mau tidak mau aku akan turutin keinginannya.

***
"Lo ada hubungan apa sama Chandra?" tanya Katya dengan nada sadis tepat di depan pintu kelas.

"Apan sih Kat.. minggir gue mau masuk"

"Gue tau lo suka kan sama Chandra, lo pengen dapetin dia kan?. Udah deh kalo ngimpi nggak usah ketinggian."

"Gue sama Chandra nggak ada hubungan apapun, dan asal lo tau gue sama sekali nggak suka sama dia"

"Lo ngaca dong.. lo sama Chandra itu jauh.. mana mau Chandra sama gembel kayak lo!"

Tiba tiba Karla datang..
"Eh lo..petasan banting, kalo punya mulut tuh dijaga kelihatannya anak sekolah tapi mulut serasa nggak di sekolahin"

"Lo nggak usah ikut campur sama urusan gue deh.. kayak nggak ada kerjaan aja"

"Sorry ya gue nggak tertarik sama urusan lo, tapi kalo udah nyangkut sama sahabat gue, gue akan ikut campur"

"Ih..dasar!!"
Terlihat Katya emosi dengan perkataan Karla barusan. Sampai - sampai tangannya sudah mau menjambak rambut Karla.

"Apa lo mau jambak gue?lo berani? Sini gue patahin tangan lo"

"Udah.. udah Kar ayo kita masuk aja jangan diladenin mah orang kayak dia.."

"Tapi Put-"

"Udalah..ayo" kataku sambil menarik tangan Karla masuk kekelas dan duduk di bangku.

"Put.."

"Apa lo nggak risih? Semenjak lo terang - terangan sama Chandra banyak banget yang musuhin lo. Bahkan hampir satu sekolah ini nggak suka sama lo"

"Terang - terangan gimana? Menurut gue biasa aja. Gue sama Chandra itu cuma sahabat nggak lebih. Mereka aja yang pada salah paham"

"Gue tau Put tapi gue nggak mau lo di labrak lagi. Menurut gue lo harus jaga jarak deh sama Chandra. Gue ngomong gini karna gue peduli sama lo"

"Udah.. Kar tapi lo tau kan sifat Chandra yang pemaksa. Biarin mereka pada nggak suka sama gue, yang penting gue masih punya lo kar sahabat terbaik gue"

"Lo tenang aja Put gue akan selalu bela lo"

"Thank you kar"

***

JauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang