Palsu

76 6 0
                                    

"Semua udah di bawa?"

"Udah"

"Terus muka kamu kenapa manyun gitu"

"PR ku belum selesai Kak, kemarin aku ketiduran"

"Sudah selesai kok, coba di cek dulu "

"Ha?" Aku mengecek bukuku dan ternyata PR ku sudah selesai semua.

"Makasih Kak"

Affan tersenyum tetapi tatapannya masih fokus menyetir.

"Sudah sampai" mobil yang kami tumpangi berhenti

"Nanti pulang sekolah jam berapa Put"

"Jam tiga kak"

"Nanti biar aku jemput ya"

"Okey" aku turun dari mobil

"Put" tiba- tiba Affan memanggilku

"Iya kak?"

"Kamu lupa?" Affan menyodorkan tangannya. Akhirnya aku nyalim ke dia.

Setelah mobil Affan pergi, aku langsung masuk kekelas.

"Eh ada penghiyanat" Katya sambil mengibaskan rambutnya

Aku hanya diam tidak menggubrisnya

"Eh Kar, dia tuli kali ya. Nggak denger omongan gue, diem aja" Kata Katya.

Sekarang Karla lebih akrap dengan Katya.  Mereka bersatu untuk memusuhi ku.

"Dia emang gitu Kat, diem- diem tapi makan temen" Karla

Sabar Put.. sabar jangan diladenin..

"Assalamuaalaikum anak- anak" guru datang

"Waalaikumsalam bu.."

Pelajaran dimulai seperti biasa.

***

Akhirnya Pembelajaran hari ini selesai. Tadi Affan bilang mau menjemputku, jadi aku  menunggu dia di depan gerbang sekolah.

Sekitar dua jam lebih dia belum datang juga. Sekolah sudah tampak sepi, di telfon pun dia tidak mengangkat.

Karena hari sudah semakin gelap aku memesan ojek online untuk pulang.

Sesampainya di rumah mobil Affan belum ada di garasi.

Dia kemana sampai belum pulang dan lupa buat jemput aku. Mana mungkin kuliah sampai jam segini.

Saat aku masuk rumah, mobil Affan datang. Dia datang bersama Adiba.

"Baru pulang?" tanya Affan

Aku melihat Adiba yang menenteng tas besar. Mau apa dia?

"Menurut kamu"

"Kamu marah?"

"Udalah.." aku keatas langsung kekamar untuk mandi karena hari ini rasanya berat sekali.

Cklek..
Affan masuk kamar

"Put"

Aku diam tak menjawabnya

"Aku minta maaf, aku tadi beneran lupa nggak jemput kamu"

"Lupa karena kamu sibuk jalan sama Kak Adiba? Aku nggak masalah ya kak kamu jalan sama siapa saja. Tapi apa yang kamu lakuin tadi tu keterlaluan"

"Aku bisa jelasin tad-"

"Kamu tau nggak aku tadi nunggu kamu lama banget, dua jam lebih. Eh kamu malah asik- asikan sama Kak Adiba. Kalau kamu nggak mampu jemput, nggak usah sok bilang mau jemput."

"Tadi  Adiba dapat musibah Put, mangkanya aku tadi bantu dia. Rumahnya kebakaran, dia disini nggak punya siapa - siapa semua keluarganya di jogja."

"Terus dia kamu bawa kesini buat nginep disini?"

"Iya, aku nggak tega Put"

"Kamu nggak tega sama Kak Adiba tapi tega ya sama aku"

"Bukannya gitu... "

"Terserah deh Kak, aku kecewa sama kakak" aku keluar kamar

Aku duduk di pinggir kolam renang sambil menyelupkan kakiku.

Aku sama sekali tidak bahagia dengan pernikahan ini. Orang lain mungkin menginginkan posisiku sekarang. Memiliki suami yang sholeh dan tampan, mertua yang baik, kebutuhan tercukupi. Tetapi tidak ada cintan disini. Aku harus berusaha bahagia di depan semua orang. Setiap hari harus memasang senyuman palsu.

"Putri.." Nenek Kartika

Panggilan itu membunyarkan lamunan ku

"Ayo masuk nanti kamu masuk angin loh.. tadi Adiba sudah siapin makan malam. Ayo makan dulu"

Aku mengganngguk

"Mamah sama papah ke mana Nek? Kok nggak ikut makan bareng" Affan

"Mereka keluar kota, mungkin akan lama. Karena ada masalah di proyek mereka."

"Tadi pagi berangkatnya?"

"Iya"

"Kamu mau apa Fan? Biar aku ambilin" Adiba

Affan menoleh ke arah ku, bingung mau respon apa pada Adiba

"Ayam goreng boleh.."

"Ini, aku tadi juga masak sayur sup. Kamu harus banyak makan sayuran Fan, biar sehat" Adiba menyiapkan makananya Affan

"Kamu Put mau juga aku ambilin"

Aku senyum

"Nggak usah Kak, aku bisa sendiri"

Maksud Kak Adiba apa sih, ngambilin makanannya Kak Affan.

JauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang