Part 10

27 2 0
                                    

Malam hari di suatu kamar...

"Kak?"

"Hmm"

"Kaka sibuk gk?" Tanya Rani

"Gk cuman balas chat aja knp?"

"Umm Rani mau ngasih tau sesuatu"

"Ngasih tau apa?" Tanya balik Thita

"Tapi kakak jangan marah yah"

"Iya tpi apa?"

Sebelum Rani menjelaskan ia menarik nafas dalam2

"Huft jdi gini kak" ranipun menjelaskan hari dimana ia bertemu denga Ilyas beserta wanita yg diajaknya yg ternyata itu adalah pacar Ilyas.

"Ha? Kamu bohong kan ran gk mungkin Ilyas seperti itu" setelah penjelasan Rani Thita kaget dan langsung duduk di hadapan Rani.

"Ya itu Rani juga gk nyangka kak kalau KK Ilyas kayak gitu orgnya" Rani menunduk setelah menceritakan itu semua ia takut dengan reaksi kakaknya nanti.

"Kakak akan menelponnya sekarang"
Saat Thita ingin berdiri Rani menahannya.

"Eh jangan kak kalau emng kakak mau membahas ini besok aja kakak bertemu langsung dengan KK Ilyas"

Thita mengangguk dan tanpa sepatah kata ia berbaring di kasurnya dan memejamkan mata.

Rani yg melihat reaksi kakaknya tau bahwa saat ini kakak nya pasti sedang sakit hati, ia pun ikut berbaring di kasurnya.


Keesokan harinya...

Suara sepatu yg sedang terburu buru terdengar di dalam rumah yg penghuninya masih sarapan pagi.

"Kamu kok buru2 gitu ran?" Tanya Thita

"Adduhh kak Rani lupa kerjain pr kimia mana jam kimia pertama lagi makanya Rani mau cepet2 ke sekolah"

"Makanya kalau ada tugas kerjain bukan main hp mulu" tegur umi Rani yg membuat Rani agak kesal

"Tau ah Rani udh telat" seketika Rani mengambil kunci motornya dan keluar dari rumah tak lupa memberi salam.

"Raaniiii abiii belum izinin kamu naik motor kesekolaahh!!" Teriak abinya dan dapat didengar oleh Rani.

"Maaf abiiii Rani terpaksa kalau gk nilai kimia rani jeleekk!!"

"Kak duluan yah sampai jumpa di skul" dengan lihai ranipun mengendarai motor kesayangannya itu.

"Padahal baru jam 6 lewat 7 loh" ucap Thita dengan melihat jam di tangannya.






Sesampainya disekolah...

"Huft akhirnya eh buset dah ini kok sekolah serem amat mana sepi lagi"
Ucap Rani sambil membuka helm beserta jaketnya.

Ia pun masuk kedalam sekolah itu dalam udara yg dingin.

Dengan cepat Rani berlari masuk ke klsnya karena buku kimianya tertinggal di laci Nisa yg waktu itu dipinjam.

"Hosh hosh akhirnya sampai jga ish parno gw lewat tangga itu"

"Assalamu'alaikum Rani masuk yak"
Dengan sopan Rani masuk sambil mengucapkan salam.

"Buku gw mana buku gw,,,,nah ini dia akhirnya" setelah menemukan bukunya dengan cepat ia menjawab smua soal2 itu.

Saat ia serius menjawab soal2 itu ia merasa ada seseorang yg memperhatikannya tapi ia tdk berani melihat kedepan, karena ia tau cuman dia sndiri yg ada di kls itu.

"Plis plis siapapun dan apapun itu jangan ganggu gw ish udh tau lagi kerja tugas" dengan mata terpejam Rani mengatakan itu tapi saat membuka matanya ia melihat ada sepasang kaki berdiri di sampingnya.

DIAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang