4. Meet Up

1.6K 270 21
                                    

Author POV

"Prilly!"

Sosok yang dipanggil itu menoleh ke sumber suara. Ia membulatkan matanya, ikut memekik saat melihat siapa gerangan yang memanggilnya.

"Zia!"

"Aaaa kangen!!!"

Keduanya begitu akrab sekali. Berpelukan hangat di tengah keramaian mahasiswa fakultas BEM. Prilly memang habis dari gedung fakultasnya, langsung turun karena mata kuliahnya baru saja usai. Tentu saja kaget saat melihat kehadiran Zia di sini.

"Kamu kok ada di sini?" tanya Prilly saat pelukan keduanya sudah terlepas.

"Hari ini aku mulai masuk kesini," balas gadis itu tersenyum sangat antusias.

"Hah? Beneran?"

"Beneran dong. Aku udah final tinggal di sini sama Papa. Dan ..." Zia menggantungkan ucapannya membuat Prilly penasaran.

"... dan?" Prilly menunggu.

"Aku sembuh, Prill!" Keduanya kembali memekik, kemudian berpelukan lagi.

"I'm so happy," ungkap Zia, mata sehijau daun itu berkaca-kaca.

"Aku yakin kamu pasti sembuh!" balas Prilly penuh keyakinan. Kabar ini, Prilly ikut senang.

"Bubar, bubar, bubar!" seru seseorang yang sedari tadi berdiri tak jauh dari Prilly dan Zia, langsung merengkuh bahu Prilly membuat gadis itu terkejut. Nyaris terhuyung, kalau tak langsung melingkarkan kedua lengannya di pinggang cowok tengilnya itu.

"Ali!"

"Ini tempat umum!" omel Prilly tajam, seraya mencubit perut cowok itu dengan ganas.

"Ye biarin. Seantero kampus juga tahu kalau kamu tunangan aku," balas Ali bersikap masa bodo. Rasanya Prilly ingin meraup wajah tampan itu dengan kuku-kuku panjanganya.

"Ya iya, tapi ini tempat umum, Ali."

"Iya, maaf, Fi. Aku, kan kangen," katanya.

"Iya, aku tahu."

"Dih, nggak ngebalas," protes Ali.

Prilly terkekeh. "I Miss you too, ..." Kemudian menggantungkan ucapannya.

"Apa?"

"... jelek!" sambungnya, seraya menjulurkan lidah kemudian tertawa. Herannya Ali juga ikut tertawa, dan karena gemas langsung mengapit kepala Prilly di ketiaknya.

"Pacaran yuk!" ajak Ali sambil menaik turunkan alisnya.

"Apa sih?" tanya Prilly tak mengerti.

"Kok apa sih?"

"Ya apa? Inget ya, kita nggak pacaran! Jadi nggak ada pacar-pacaran! Sana masuk kelas!" usir Prilly diakhir. Reaksi Ali, melongo dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Ya, mau lihat-lihat kampus gak?" tanya Prilly tak menggubris Ali yang sedang kesal setengah mati.

"Rencananya sih gitu, tapi setelah kasih berkas ke rektorat," jawab Zia.

"Ya udah aku temenin ya ke rektoratnya, habis itu aku ajak kamu lihat-lihat kampus."

"Dih, apaan sih. Nggak ada ya, aku kan mau kangen-kangenan sama kamu!" protes Ali.

"Li, apaan sih, jangan alay deh," balas Prilly kesal.

"Alay gimana?" protes Ali, lagi. Dia sangat kesal. "Nanti aku minta temen dari seniorku buat jadi guide kampus buat Zia."

Powerpoint in Love 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang