12. Powerpoint in Love

1.7K 315 12
                                    

Author POV

"Pril, lo putus, ya, sama Gana?" tanya Rana iseng. Perempuan berkacamata bulat itu menunggu jawaban Prilly sambil masih mengetik di laptop.

Rana adalah teman satu kelas Prilly sejak semester 1, rumah mereka juga berdekatan namun tidak terlalu dekat karena mereka tidak satu sekolah saat SMA. Prilly di Lyra sedangkan Rana masuk sekolah kejuruan. Dia ini yang pernah jadi media Prilly untuk berbohong kepada Ali beberapa waktu yang lalu.

"Pril," panggil Rana lagi, seraya mengernyit bingung melihat Prilly yang melamun terlihat letih dan mengantuk.

"Pril!" panggil Rana sekali lagi dengan berseru. Prilly terkejut, menatap kesal Rana. "Lo kenapa sih sering banget ngelamun?" tanya Rana terlanjur kesal. Jadi, dari tadi dia mengoceh sendiri?

"Benar, kan, lo putus sama Gana?" Rana kembali mengulang pertanyaan. Mendadak dia mengacuhkan revisi makalah, dan pergi bermain sosial media di ponselnya.

"Nggak."

"Tapi kok sekarang kalian jarang berduaan?"

"Kami lagi sama-sama banyak tugas, Ran, Ali juga sibuk latihan buat turnamen. Bisanya ya ketemu tatap maya, face time, chat," balas Prilly.

"Sama-sama sibuk atau lo yang menyibukkan diri?" tanya Rana iseng namun berhasil menyenggol sedikit perasaannya.

"Gue emang sibuk, ya!" sungut Prilly. Sudah pasti dia kehilangan mood-nya. Tapi, bukannya merasa bersalah, Rana semakin menjadi-jadi.

"Eh, anak basket lagi gladi buat turname lusa, ya?!" Tiba-tiba Rana memekik membuat Prilly menatapnya sebal karena sudah mengagetkan. "Gue benar-benar salut banget sama Diandra. Makin ambis aja dia jadi orang ketiga dihubungan kalian," lanjutnya.

"Hah?" tanya Prilly bengong.

Rana menunjukan layar ponselnya kepada Prilly. "Diandra live Instagram di lapangan. Mana judulnya 'Captain Gana Foccus' pake emot merah lagi."

"Buruan selesain revisi makalah lo atau gue pulang duluan!" ancam Prilly.

"Ih, kalo cemburu galak," cibir Rana.

"Ih Ranaaaaaaa!" rengek Prilly kesal. Demi apapun dia tidak cemburu. Bukannya cepat menyelesaikan revisi makalahnya malah menonton live Instagram tanpa beban. Rana terbahak-bahak. Memang tengilnya bukan main, bahkan melebihi Jihan. Entah kenapa setiap kali Rana bertingkah, sangat persis dengan Ali, bedanya Rana versi ceweknya. Seperti kembar. Namanya saja hanya beda di huruf G dan R. Ali sampai tak terima dengan kenyataan ini, makanya mereka tak pernah akur.

"Lo punya masalah apa sih sampe nama gue di plagiat?"

"Heh, sedep lo ngomong! Lo kali tuh yang plagiat!"

"Eh, Papi gue mikirin nama Gana bertahun-tahun, sembarangan bilang plagiat. Pokoknya gue gak terima nama gue ada yang nyamain!"

"Lo pikir gue terima?!"

"Ya udah sono ganti nama. Nih gue kasih saran nama lo ganti aja jadi Maemunah."

"Sembarangan! Nama lo tuh ganti jadi Marjuki!"

Begitulah saat keduanya bertemu untuk pertama kali. Tentu saja meninggalkan first impression buruk bagi Ali maupun Rana sendiri. Sampai sekarang mereka susah sekali untuk akur. Padahal hanya perkara nama. Benar-benar mirip seperti anak kecil, bukan? Sebenarnya bukan apa, hanya saja Prilly juga yang pusing.

"Eh, mau kemana?" tanya Prilly melihat Rana yang berdiri.

"Ke toilet. Tungguin, jangan tinggalin, gue belum selesai revisi makalahnya!" Kemudian Rana lekas pergi dengan terburu-buru. Prilly geleng-geleng kepala, lanjut berkutat lagi dengan laptopnya sebelum ponselnya bergetar. Melihat nama Ali dalam panggilan masuk, ia langsung mengangkatnya.

Powerpoint in Love 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang