Siang hari ini begitu terik matahari terasa tepat diatas kepala manusia, aku menghentak hentakan kakiku yang sedang duduk dihalte untuk menunggu angkot, sesekali aku menengok kanan kiri tetapi nihil angkot belum saja ada yang lewat "heuh" aku mendengus kesal, tak sengaja mataku melirik kepojok halte terdapat wanita yang tengah duduk sendiri dengan rambut yang dikucir kuda berponi seperti artis korea song hye kyo "siapa wanita itu? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya" gumamku, sebelumnya aku tidak pernah melihat dia selama aku dihalte ini. Maklum aku selalu dihalte ini untuk menunggu angkot jadi sudah hapal siapa saja yang ingin menaiki angkot bersamaku ketika pulang sekolah.
Aku terus memandanginya wajahnya sangat asing "manis" gumamku, aku terlonjak kaget saat dia tiba tiba menatapku "ah apakah dia mendengar gumamanku?" Batinku bertanya, rasanya tidak mungkin dia mendengar. Dia masih menatapku matanya begitu indah hidungnya mancung ahh yarobb indah sekali ciptaanmu wkwkwks, setelah beberapa menit kita saling tatap akhirnya dia mengalihkan tatapannya kali ini dia melirik jam ditangannya, tangannya begitu putih mulus anjir gak kaya aku buluk amat yarobb, tapi yaa syukuri aja ini pemberian allah dosa kalo gak disyukuri!!
Aku menarik napas dalam dalam mengumpulkan sekuat tenaga ku untuk baku hantam, ehh sori salah untuk menghampiri gadis itu. Aku bangun dari duduk ku kini aku berjalan kearah gadis itu duduk, dengan keringat yang bercucuran baju yang sudah bau keringat sepatu yang lusuh sepuluh taun tidak aku cuci karna mager yang terus melanda aku memberanikan diri menyapanya " hai?" Aku menyapanya dengan cengengesan udah kaya orang oon, dia menatapku "hai" jawabnya lalu tersenyum, senyumnya begitu indah dia mempunyai lesung dipipi sebelah kanan "boleh aku duduk?" tanyaku tak yakin "boleh duduk aja" jawabnya yang kini pandangannya kedepan. Akupun duduk disebelahnya dengan rasa yang campur aduk karna baru pertama kali aku menyapa wanita
"Nunggu jemputan?"tanyaku
"Tidak, aku sedang nunggu angkot"jawabnya
"Oh aku kira kamu dijemput, pulangnya kemana?"
"Kerumah"
Aku ketawa mendengar jawaban dia, iya benar sih pulang ya kerumah masa ke kekuburan. Ck! Oon banget yaallah hambamu ini! "Kenapa ketawa?" Dia bertanya lagi sambil menatapku yang masih ketawa
"Iyaa kamu benar pulang ya kerumah masa kekuburan hahaha, tapi maksud aku gini kamu pulangnya kemana atau alamatnya deh biar gak ribet!"
Kini gantian dia yang ketawa, ketawanya begitu keras. Aku mengernyitkan keningku saat dia ketawa sekeras itu "apakah ada yang lucu?"batinku, setelah cukup lama dia ketawa kini dia pun terdiam kembali wajahnya datar dan tidak menjawab pertanyaanku yang tadi, akupun ikut diam suasana menjadi hening hanya suara kendaraan yang berlalu lalang dijalan.
Akhirnya angkot yang kami tunggupun datang aku segera berdiri dari tempat dudukku begitupun dia yang ikut berdiri disampingku, aku menatapnya dia pun menatapku kita berdua saling bertukar senyum
Kita sudah berada didalam angkot aku duduk berhadapan dengannya, sepanjang perjalanan kita hanya terdiam sesekali aku memandang dia namun dia terus menundukan kepalanya seperti tidak ingin memandangku, aku berfikir mungkin dia tidak mau memandangku karna dandananku yang sudah mirip gembel, tapi yasudahlah tak apa biar aku saja yang memandangnya hahaha
"Kiri!!" Ucap dia sedikit keras membuat aku terlonjak kaget hampir saja aku kejedot karna angkot ngerem mendadak, angkotpun berhenti dia menatapku dengan sedikit senyum sebelum dia turun aku membalas senyuman itu kutunjukan senyuman terbaik ku, angkotpun kembali melanjutkan perjalanannya selama perjalanan aku berfikir kalau dia itu siapa? tapi tunggu dia turun dijalan imam bonjol tidak jauh dari tempat tinggalku menurut cerita yang aku dengar dijalan imam bonjol tempat tinggal orang orang elit orang orang yang mempunyai perusahaan. Ah sudahlah!! Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai didaerah tempat tinggalku aku berkata "kiri" suapaya angkot itu berhenti setelah itu aku membayarnya "terimakasih kamg" kata sopir angkot itu aku hanya tersenyum setelah itu pergi kearah jalan pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Short StoryIni tentang pemuda yang memberanikan diri menyapa gadis yang pertama kali ia lihat dengan kata "hai"... Berawal dari pertemuan sederhana yang membuat dua insan tenggelam kedalam perasaan yang memberikan rasa nyaman atau sering disebut cinta. Apakah...