Aletta-6

19 5 0
                                    

Aku menemukannya!!!
Aku tidak tau apa yang sedang engkau rencanakan selanjutnya, tapi kali ini aku merasa cukup kau ada dipihak ku.
Trimakasih semesta

Mataku terus tertuju pada gadis yang masih berdiri diatas  panggung  menggunakan dress berwarna putih berpadu ungu, surai berwarna hitam poninya bermodel song hye kyo dibiarkan tergerai dengan biola yang tentunya masih ia mainkan.
Dia terlihat lebih cantik dari sebelumnya, dia begitu anggun bak seorang violin terkenal. Pantesan dia sangat digandrungi semua orang, ternyata begini? Sungguh indah ciptaan mu ya robb.. Alunan melody yang ia bawakan membuat siapa saja merasa tenang, begitupun aku.
Aku lihat banyak pemuda yang memotret dirinya begitupun dengan jonathan dan deva matanya begitu serius tertuju melihat aletta, ternyata dia banyak penggemarnya.
Sekitar satu jam sudah aletta menunjukkan tampilannya, banyak yang suka bahkan ada yang bilang kalau aletta harus tetap stay dipanggung gak boleh turun, ada benernya juga sih kata orang itu biar aku bisa lihat lebih lama hehehe. Akhirnya dia menyudahi penampilannya lalu dia beranjak turun dari panggung, ya tuhan bisa beri aku waktu lebih lama untuk bersamanya? Kali ini pikiranku tak menentu, takut kalau nanti aku tidak akan menemui dia lagi, ini kesempatan bagus agar aku bisa mencari tau tentang dirinya maka dari itu aku tidak boleh menyia nyiakan ini.

Acara sudah diperistirahatkan, aku dan teman teman kembali menduduki tempat yang sebelumnya sudah kami singgahi

"Gila acaranya bagus banget"

"Gue masih pengen liat aletta deh kayanya, parah dia cantik banget ternyata"

"Sumpah aletta itu idolak banget gilaa"

Itulah celotehan teman temanku saat sedang duduk sembari menikmati cemilan, pikiranku kembali tidak menentu aku masih memikirkan aletta, dimana dia sekarang? Aku tidak ingin ini pertemuan yang terakhir. Aku mengetuk ngetukan jariku kemeja sembari berpikir bagaimana aku bisa menemukan dia kembali didalam sekolah yang luasnya seperti stadion bung karno tapi kayanya lebih luas ini deh, setelah berpikir cukup lama namun tidak menemukan caranya, emang otak kalo dibuat pake agar agar ya gini, akhirnya aku memutuskan untuk mencari toilet, sebenernya sih gak kebelet cuman kalau ditoilet kadang aku bisa mikir. Otak lo perlu diservis algito syailendra!.

"Eh aku ketoilet dulu ya"ucapku sekaligus ijin keteman teman

"Emang lo tau tempatnya dimana?"tanya jonathan

"Kalau gak tau mau gue anterin?"sahut deva

"Eh anu jo dev gapapa aku sendiri aja kalian nunggu disini aja ok"jawabku berusaha menyakinkan

"Ohyasudah lo bawa hand phone kan? Kalau ada apa apa telfon gue gue!"ucap deva

"Iya dev makasih ya, aku pergi dulu"

"Iya" itulah sahutan dari temanku yang pertanda mengijinkan, aku langsung bergegas mencari toilet mataku terus mengedar kesemua tulisan yang ada didepan ruang, mencari kesana kesini namun nihil, sebenernya ini sekolah ada toiletnya gak sih? Atau toilet diruang bawah tanah? Astagfirullah sekolah atau apa sih ini sebenernya.
Dengan sisa sisa tenaga yang aku miliki saat ini, aku masih mencari dimana keberadaan tempat para lelaki berhayal yang indah alias toilet, hingga akhirnya aku sampai di backstage panggung, aku berdiri dengan nafas yang tidak beraturan dan mata yang terus mengedar keseluruh tempat namun hasilnya tetap nihil.
Sebenernya aku berniat menghubungi deva tetapi aku urungkan. Aku mengatur nafas yang tersenggal mataku tertuju pada seseorang yang masih duduk di bangku dekat depan ruang perpustakaan tidak jauh dari tempatku berdiri "gadis itu?!"aku bergumam sesekali mengucek mataku untuk memastikan, semesta aku menemukannya! kali ini dia benar benar nyata tepat dihadapanku.
Dengan menggunakan baju seadanya serta sepatu yang sudah tidak terlihat bentukannya aku memberanikan diri mendekati gadis yang sudah berhasil membuatku seperti orang gila akhir akhir ini. Sesekali kami beradu pandang namun dia berusaha segera mengalihkan pandangannya, mata yang berwarna kecoklatan dengan tatapan teduh bulu mata yang lentik serta alis yang agak tebal terlihat begitu indah telah berhasil membuatku terpukau. Aku semakin mendekat kearahnya, dia masih menundukkan kepalanya, aku tak tau dia ini pemalu atau? Ah yasudahlah.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang