Saat semua tentangmu perlahan terabaikan, lalu apakah perasaan ini masih pantas aku simpan?
Hari terakhir ujian kelulusan rasanya sangat menegangkan bahkan membuat kita menjadi deja vu, bergulat dengan soal soal yang bisa memecahkan kepala bahkan bisa membuat kita menjadi orang dongo. Kalian tau orang dongo? Iyaa orang yang terlihat bego atau gak ada otaknya. Woyy ngedumel mulu heran! Punya akhlak gak sih? Mau gue kasih sembako? Eitss sudah sudah kembali kecerita.
Kami seisi kelas sudah melaksanakan ujian dengan sangat berhati hati agar mendapatkan nilai yang bagus nantinya, disinilah kami sekarang tempat peristirahatan ternyaman yaitu kantin, bakso mamang menjadi makanan pilihan yang akan kami makan, rasanya akan rindu dengan mamang deh nanti.
"Gilaa ya gak kerasa kita udah mau lulus aja"ujar deva
"Perpisahan bukanlah duka bro, kita masih bisa jadi sahabat asal gak loss contact aja"sahut rifki
"Tumben lo bener?"jawab deva
"Gue selalu bener tapi gak pernah terlihat"ucap rifki menampilkan wajah yang memelas
"Gila muka lo pengen gue kasih sembako deh rif!"takas jonathan sedangkan aku hanya tertawa "dev lo jadi kebelanda?"tanya jonathan sekaligus membuatku kaget
"Eh gimana gimana jo? Deva kebelanda?" Tanyaku
"Iya gitu katanya git"
Aku memandang kearah deva seakan bertanya emang bener yang dikatakan jona?, dia hanya memberikan seulas senyuman, aku mengeryitkan kening, maksud deva apa?
"Jadi gini rif, jo dan gito sori banget gue belum cerita kekalian tentang gue ingin melanjutkan kuliah ke belanda, jonathan juga baru tau tadi setelah mendengar percakapan gue ditelfon, apa yang diucapin jonathan itu bener gue bakal lanjut di belanda gue bakal kuliah disana dan setelah hasil nilai kelulusan itu keluar gue langsung berangkat, maaf banget gue gak bisa kuliah disini bareng lo lo pada"ucap deva
Aku dan kedua temanku merasa tidak percaya, rasanya ini kabar buruk bagiku, dev kenapa gak lanjut disini aja sih? Kalau gak bisa dijakarta kan bisa diluar kota gak harus diluar negeri.
"Kenapa gak dilanjut sini aja dev?"tanya rifki
"Gak bisa rif ini udah jadi impian gue sejak kecil rif, maafin gue kalau gue gak pernah cerita masalah ini sama kalian"
"Dev belanda itu jauh, kalau aku atau yang lain kangen sama kamu gimana?"tanyaku sedangkan deva hanya tertawa "lah nih anak malah ketawa"
"Eh git lo hidup tahun berapa sih? Hahaha, jaman udah canggih git kalau lo kangen sama gue gampang buka hp lo tekan nomor gue terus videocall, gampang git gak usah lebay deh ah hahaha"jawab deva disertai tawanya
Aku hanya menyengir kuda
"Yaudah dev kalau itu keputusan lo, disini gue gito sama rifki bisa ngertiin ko, kejar impian lo dev kita mau lo pulang dengan berhasil janji?!"ucap jonathan
"Janji"jawab deva
Sepi satu kata yang telah menggambarkan kehidupanku, entah mengapa semenjak kepergiannya aku merasa seperti ada yang hilang, senyumannya kini tidak lagi tampak semoga kamu selalu dalam lindunganNya al. Mungkin aku memang terlalu bucin, yaa inilah aku kepergiannya membuatku rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Short StoryIni tentang pemuda yang memberanikan diri menyapa gadis yang pertama kali ia lihat dengan kata "hai"... Berawal dari pertemuan sederhana yang membuat dua insan tenggelam kedalam perasaan yang memberikan rasa nyaman atau sering disebut cinta. Apakah...