Tahukah kamu, aku pernah menunjukan 'isyarat' untukmu. Iya, melalui status WhatsApp, sebuah photo pensil.
pensil yang sudah usang itu, pensil darimu dihari ulangtahuku yang kamu balut dengan kasa dan dibentuk menjadi pocong dan kau lukis dengan cat merah agar tampak menjadi darah.
Heii, lihat! Barang darimu saja masih ku simpan dengan baik dan utuh, betapa berharganya bukan?
Aku harap kamu baik-baik saja.
Pulanglah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku Yang Selalu Berusaha Melupakan
PoésieSudah tiga tahun aku menyukaimu, bukankah itu seperti orang bodoh? Baiklah, aku tidak akan menjadi orang bodoh itu lagi. Nanti Dan ketika tulisan ini ku berikan padamu, tolong terus membacanya. Agar kau tau sebodoh dan sedalam apa rasaku. Aku suda...