Perasaanku yang sudah rusak parah, bisa-bisanya membaik hanya karena lengkungan bibir mu.
Hatiku yang menjerit tak ingin kamu, bisa-bisanya mengemis ingin diperhatikanmu.
Otakku yang telah lelah akan dirimu, bisa-bisanya membiarkan dirimu mampir.
Telingaku yang telah merajuk tak ingin mendengar suaramu, bisa-bisanya jinak mendengar namamu.
Mataku yang telah kering airnya, bisa-bisanya kembali tumpah melihat dirimu dengan dia.
Tanganku yang tak ingin lagi menulis tentang rasa, bisa-bisanya kembali liar karena alasan rindu.
Bisa-bisanya seluruh diriku berkerja sama mengkhianati aku. Hanya kakiku yang sadar diri, tidak ingin lari lagi menghampiri kamu.
Inginku, kau pergi
Anganku, kau tinggal
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku Yang Selalu Berusaha Melupakan
PoesíaSudah tiga tahun aku menyukaimu, bukankah itu seperti orang bodoh? Baiklah, aku tidak akan menjadi orang bodoh itu lagi. Nanti Dan ketika tulisan ini ku berikan padamu, tolong terus membacanya. Agar kau tau sebodoh dan sedalam apa rasaku. Aku suda...