"Jika diawal cerita terlihat begitu indah dan dipenuhi dengan kebahagiaan
Namun siapa yang akan menyangka jika diakhir cerita sesuatu yang tak diharapkan telah menunggu".
.
.
.
.Pagi hari yang indah tapi masih dapat terlihat seseorang tengah bergumul dengan bantal dan selimutnya untuk menghangat kan diri enggan membuka mata untuk melihat pagi hari yang indah
Namun hal itu tak berlangsung lama ketika seorang wanita paruh baya datang dan mengganggu acara gumul bergumulnya itu"Nona...bangun...sudah pagi nona" bibi hana berusaha membangunkan nona kecilnya itu siapa lagi jika bukan Kim HyoRi yang masih setia memejamkan matanya
Entahlah ini tak seperti biasanya...HyoRi terlihat enggan membuka matanya pagi ini biasanya tanpa bibi hana bangunkan HyoRi sudah bangun lalu ikut membantu bibi hana membuat sarapan dan setelah itu bersiap untuk sekolah
Tapi sekarang...lihatlah bibi hana sudah beberapa kali membangunkan HyoRi tapi yang didapat hanya gumaman tak jelas dari HyoRi"Ayo bangun nona...apa kau tak mau pergi sekolah, hum? Apa kau masih merasa sakit? "
"Emmm...sebentar lagi bi"
"Haah~ yasudah kalau nona tak ingin bangun dan tak mau pergi ke sekolah bibi akan menghubungi wali kelasmu untuk meminta izin karena kau sakit"
"Tidak bi Hyo akan pergi kesekolah"
"Eoh? Kalau begitu cepat bangun dan bersiaplah nona"
"Emm..iya iya bibi..."Dengan berat hati HyoRi bangun dan berjalan menuju kamar mandinya
HyoRi melamun Mengingat kejadian kemarin dimana sang appa dan eomma nya bertengkar hebat di depan matanya
Sungguh itu sangat menyakiti hati HyoRi
Dulu saay HyoRi masih kecil tak pernah sekalipun melihat kedua orang tuanya bertengkar hanya ada kebahagiaan tapi sekarang itu berbeda entah apa penyebabnya
Tapi untung HyoRi masih punya bibi hana dan 7 pangerannya itu
Jadi dia tak benar benar merasa kesepianHyoRi sudah sampai disekolah dan mungkin dia hampir terlambat karena tadi dia sibuk melamun memikirkan kejadian kemarin
Saat melangkah masuk ke dalam kelasnya yang pertama adalah sesosok alien tampan yang sudah menunjukkan senyuman kotak khas miliknya"Selamat pagi my Butterfly" sapa Taehyung saat melihat HyoRi masuk kekelas
"Eemm..pagi" jawab HyoRi malas
"Eoh? Hyo...tumben datang siang?"tanya Jimin"Aah...itu tadi...aku tadi kesiangan chim"
"Oooh" Jimin hanya ber 'oh' ria
"Kukira kau tak akan sekolah Hyo...kan kemarin kau sakit"
"Eemm awalnya aku memang berencana tidak sekolah kook-ah tapi jika dipikir pikir aku akan kesepian dirumah tanpa mendengar dan melihat kegilaan kalian"
"Kau pikir kita ini gila?" Celah Jimin
"Kalau kita gila kaupun juga gila Hyo. ..karena kita kan selalu bersama sama melakukan kegilaan. .hahahha" Jungkook
"Aigooo..katakan saja kalau kau tak ingin jauh dariku kan" goda Taehyung pada HyoRi mencolek dagunya dan menaik turunkan satu alisnya
"Cih...lebih tepatnya aku ingin memukul wajahmu"
"Ck...akui saja HyoRi kau tertarik kan melihat wajah tampanku yang seperti dewa yunani?" tingkat kepedean seorang kim.Taehyung kambuh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Butterfly
General FictionCinta itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Mencintai dalam diam mungkin itu lebih baik tapi sayangnya itu terlalu menyakitkan