🌹 Episode 12

40 8 0
                                    

بِسْمِ الله ِالرَّحْمنِ الرَّحِيْم
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞


🌸 Rumah Tangga Sayyiduna Ali dan Sayyidatuna Fathimah 🌸

📁Bagian ketiga(3)

Di rumah yang sangat sederhana ini, mereka pun terbiasa tertimpa bermacam-macam musibah, mulai dari kefakiran sampai kesusahan.

Suatu saat ketika Sayyidina Ali datang, beliau melihat tangan sang puteri Rasulillah terasa kasar, dan tampak di bahunya bekas hitam, karena kesehariannya memikul air.
Sayyidatuna Fatimah telah bekerja hingga letih, peluhnya pun bercucuran dari tubuhnya.

Melihat hal tersebut, Sayyidina Ali berkata, "Wahai puteri Rasulillah, sesungguhnya ayahmu telah mendapat bahagian dari rampasan perang, tidakkah engkau pergi dan meminta kepada ayahmu seorang pembantu?"

Sayyidatuna Fatimah menjawab,
"Wahai suamiku, sesungguhnya aku sangat malu untuk mengatakan hal itu."

Sayyidina Ali berkata, "Pergilah dan khabarkan pada ayahmu."

Kemudian Sayyidatuna Fatimah pergi, akan tetapi ia tidak menemukan ayahnya, maka ia mengabarkan kepada Sayyidatuna Aisyah.
Maka Sayyidatuna Aisyah pun menyampaikan khabar tersebut pada Rasulullah ﷺ.

Ketika menjelang malam, setelah mendengar khabar dari Sayyidatuna Aisyah, maka Rasulullah pun bergegas menuju kamar Sayyidatuna Fathimah, dan masuk ke dalamnya.

Sedangkan Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimah berbaring dan tertutup dalam selimut.
Dengan sebuah selimut yang mana jika menutup kepala mereka, maka kaki mereka terbuka, dan jika digunakan menutup kaki mereka, maka kepala mereka terbuka.

Ketika mereka mengetahui Rasulullah telah masuk, mereka berdua berusaha bangun untuk menyambut Rasulullah.
Maka Nabi ﷺ berkata, "Jangan bangun, tetaplah kalian berada ditempat kalian."

Maka Rasulullah memasukkan kedua kakinya kedalam selimut tersebut.
Sayyidina Ali berkata, "Sehingga aku rasakan dingin kaki Rasulullah diperutku."

Nabi ﷺ bertanya,
"Apa yang ingin kalian sampaikan?"
Maka Sayyidatuna Fatimah terdiam dan tersipu malu.

Kemudian Sayyidina Ali berkata,
"Aku yang akan menjelaskannya, wahai Rasulullah. Sesungguhnya puterimu, Fathimah telah lama menahan letih dan penat kerana pekerjaan yang ada di rumah. Setiap hari ia menggiling gandum sehingga tangannya tampak kasar.
Dan setiap hari ia memikul air sehingga tampak bekas hitam di bahunya, dan dadanya terasa esak dan sakit. Dan dia telah tertimpa banyak sekali kesulitan."

Maka Sayyidina Ali terus mengadu kepada Rasulullah ﷺ atas apa-apa yang telah menimpa isterinya, yang mana beliau adalah puteri Rasulullah.

Maka Nabi ﷺ menjawab, "Tidak. Demi Allah, aku tidak akan memberikan pada kalian berdua sedang aku meninggalkan orang-orang yang berada di masjid (Ahlus Suffah), dan orang-orang fakir dari kaum muslimin sedang berada dalam kelaparan."

Rasulullah ﷺ lebih memilih kelaparan bagi keluarganya dari pada para sahabatnya, dan para muslimin yang berada dalam kelaparan.

Kemudian Nabi ﷺ berkata
"Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang mana lebih baik dari pada seorang pembantu."

Maka mereka berdua menjawab,
"Tentu, Ya Rasulullah."

Maka Rasulullah berkata, "Jika kau hendak menuju tempat tidur, maka bertasbihlah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali, dan bertakbirlah 34 kali, kerana itu lebih baik dari seorang pembantu."

Putri Bungsu Rasulullah ﷺ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang