💕 Episode 22

27 6 0
                                    

بِسْمِ الله ِالرَّحْمنِ الرَّحِيْم

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

🌸 Wafatnya Rasulullah ﷺ 🌸

Tahun pun terus berlalu. Terasa kehidupan ini telah mendekati ajalnya. Rasulullah ﷺ tertimpa sakit setelah berlangsungnya Haji Wada'.

Sakit tersebut terjadi setelah menunaikan ibadah haji bersama Sayyidatina Fathimah, Sayyidina Ali, juga disertai semua para isteri-isteri Nabi ﷺdan para sahabat.

Ketika mereka kembali semua ke Madinah, nampak sebuah kesedihan di wajah Sayyidatina Fathimah dan mulai merasakan sesuatu.
Sayyidina Ali berkata, "Apa yang ada dibenakmu, wahai puteri Rasulillah, sehingga kau nampak bersedih?"

Sayyidatina Fathimah berkata,
"Wahai putera Abi Tholib, sungguh demi Allah aku telah merasa dekatnya sebuah perpisahan dengan ayahku. Aku merasa ajal ayahku telah dekat."

Rasa sedih pun mulai memerangi dan menindas hati sang bunga.
Coba bayangkan bagaimana pedih hati sang bunga menahan. Sungguh demi Allah, hati yang mulia ini terasa amat sangat pedih. Setelah kepedihan terlewati, kini rasa pedih yang sangat luar biasa yang tidak dapat di bayangkan, jika telah di tinggal oleh orang-orang yang dicintainya.
Akan tetapi yang ini adalah yang paling di cinta dan disayangi. Ini adalah kekasih yang agung di sisi Zahra karena ia adalah Rasulullahﷺ atau Utusan Allah beliau juga tidak lain adalah ayahnya. Dan, baginda ﷺ adalah segala-galanya dalam hidupnya.

Ketika mulai jatuh sakit, Rasulullah ﷺ tinggal di rumah Sayyidatina Aisyah, yang mana sering kali rasa sakit tersebut membuat sang Nabiﷺ pingsan.

Ketika Sayyidatina Fathimah melihat ayahnya pingsan, bangun dan pingsan, berteriak dan berkata, "Alangkah menderitanya ayahku!"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Setelah hari ini, ayahmu tidak akan merasakan penderitaan lagi, wahai Fathimah."

Ketika Rasulullah ﷺ meninggal, Fathimah mensifatkan sang ayah dengan kata-kata,
"Wahai ayah, yang telah memenuhi panggilan Tuhannya.. Wahai ayah, Syurga Firdaus tempat kembalimu.. Wahai ayah, kepada Jibril kami menitipkanmu.. Wahai ayah.."

Sayyidatina Fathimah tidak berkata kecuali hal yang baik walaupun dalam keadaan sedih. Kita lihat, bagaimana keteguhannya.

Subhanallah!!

Maha Suci Allah yang telah meneguhkannya, yang mana Sy Fathimah yang paling dicintai Rasulullah ﷺ dan Sy Fathimah adalah orang yang paling mencintai Rasulullah ﷺ.

Berkata Sayyidatuna 'Aisyah,
"Kita semua berada di sisi Rasulullah ﷺ, kemudian Rasulullah ﷺ berkata, "Panggilkanlah Fathimah. Panggilkanlah Fathimah."

Sungguh Fathimah adalah bukan hanya penenang akan tetapi Sayyidatina Fathimah penenang di atas penenang bagi Rasulullah ﷺ.

Sy Fathimah pun datang, demi Allah, jalannya tidak sedikit pun berbeda dengan jalannya Rasulullah ﷺ.

Sungguh Fathimah adalah paling benarnya manusia dalam melafazkan huruf dan paling miripnya orang kepada Rasulullah ﷺ dalam segalanya, baik dari hal gerak-geriknya, perkataannya, akhlaqnya, tata bicaranya, juga semua keadaannya menyerupai Rasulullah ﷺ juga wajahnya sangat mirip dengan sang ayah.

Putri Bungsu Rasulullah ﷺ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang