🌹 Episode 19

31 6 0
                                    

بِسْمِ الله ِالرَّحْمنِ الرَّحِيْم
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

🌸 Hari-hari Sayyidatuna Fathimah  🌸

📁Bagian ketiga(3)

Suatu hari Rasulullah ﷺ ketika duduk dengan para sahabat memberikan suatu pertanyaan yang membuat semua para sahabat terdiam tidak boleh menjawabnya.

Pertanyaannya yaitu, "Apa yang paling terbaik bagi seorang wanita?" Kemudian Sayyidina Ali pulang ke rumah dengan penuh rasa tanya. Sayyidina Ali menceritakan kepada Sayyidatina Fathimah, "Wahai Fathimah, sesungguhnya ayahmu hari ini memberi kepada kami pertanyaan yang mana membuat kita semua terdiam!"

Sayyidatina Fathimah berkata,
"Pertanyaan apa yang ayahku berikan?"

"Apakah yang terbaik bagi seorang wanita?" Kata Sayyidina Ali.

Sayyidatina Fathimah menjawab,
"Yang paling baik untuk wanita adalah yang tidak pernah memandang lelaki dan tidak pernah dipandang lelaki."

Dengan segera Sayyidina Ali menuju rumah Rasulullah ﷺ untuk memberikan jawaban yang keluar dari Sayyidatina Fathimah.

Mendengar jawaban tersebut membuat Sang Nabi ﷺ gembira atas kecerdasan dan kepintaran sang puteri seraya Nabi ﷺ mendoakannya, "Keturunan yang dipenuhi barokah."

Kemudian Nabi ﷺ berkata,
"Fathimah adalah bagian dariku."

Suatu hari Rasulullah ﷺ seperti biasanya mendatangi rumah Sayyidatina Fathimah, ketika sampai di pintu rumah dan memegang dua tiang pintu ternyata Nabi ﷺ melihat tirai yang menutupi pintu rumah sebagai hiasan pintu.

Maka Nabi ﷺ tak jadi masuk dan segera kembali.
Melihat hal tersebut Sayyidina Ali menyusul Rasulullah ﷺ dan berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya puterimu, Fathimah merasa berat hati melihatmu datang ke rumah tidak berkenan masuk dan segera kembali."

Rasulullah ﷺ menjawab, "Bagaimana tidak, sedang kalian memiliki dunia.

Dalam pandangan Rasulullah ﷺ tirai yang amat tipis tersebut adalah termasuk kemegahan dunia dan Rasulullah ﷺ tidak redha sedikitpun jika puterinya, Sayyidatina Fathimah mengambil bagian dari kemegahan dunia tapi sang ayah mengharap puterinya meraih derajat yang tinggi dalam maqam zuhud dan wara' serta sederhana di dunia ini.

Kemudian Sayyidatina Fathimah berkata,
"Wahai suamiku, katakan kepada ayahku, apa yang harus aku lakukan?"

Kemudian Sayyidina Ali mendatangi Rasulullah ﷺ dan berkata,
"Wahai Rasulullah, puterimu, Fathimah bertanya apa yang harus ia lakukan dengan tirai tersebut?"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Suruh Fathimah memberikannya kepada satu keluarga dari Qobilah Fulan!"

Maka dengan segera, Sayyidatina Fathimah melepas tirai yang melekat di pintu rumahnya, lalu mensedekahkannya sebagaimana isyarat dari Nabi ﷺ.

Rasulullah ﷺ sangat amat menekankan kepada Sayyidatina Fathimah dalam hal berpakaian.

Baginda ﷺ memerintahkan agar Sayyidatina Fathimah memanjangkan bagian belakang abayanya hingga setengah meter yaitu bagian bawah gamisnya setengah meter sehingga tertutup dengan sempurna.

Suatu hari Rasulullah ﷺ berkata kepada puterinya, Sayyidatina Fathimah, "Wahai puteriku, apa yang menghalangimu untuk mendengarkan wasiatku yang berbentuk doa kepadamu?"

Putri Bungsu Rasulullah ﷺ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang