Chapter [10]

2.3K 229 15
                                    

Ketika kecanggungan telah berlalu, kini keduanya sudah berada didalam kamar. Baik Xiao Zhan maupun Yibo tidak ada yang membuka suara hingga saat ini, hingga sebuah panggilan masuk membuyarkan keheningan diantara keduanya.

"Sorry, gue mau angkat telfon dulu".

Xiao Zhan hanya mengangguk untuk menaggapinya, tak lama Yibo membuka pintu balkon kemudian menjawab panggilan dari sahabatnya itu.

"Halo bro!"

"Hm, apaan?".

"Weh bro, lo jadi balik besok kan?".

"Iya, kenapa?".

"Ngga nanya aja, anak anak udah nanyain tuh".

"Anak anak? Geng kunyuk maksud lo?".

"Bukan, tapi mereka sempet nanyain lo juga sih".

"Oh, emang mereka nanya apa?".

"Anak anak nanya kapan lo balik, nyokapnya juga".

"Oh gitu, kemungkinan besok gue jalan dari sini sekitar jam 2 an lah kira kira".

"Oke deh, hati hati ya. Sorry banget gue ngga bisa jemput lo di stasiun, lagi ada tugas kelompok dari wakel botak paling nyebelin".

"Iya santai aja, gue besok dianterin supir kok jadi lo ngga usah khawatir".

"Beneran?".

"Iya".

"Syukur deh, jadi gue ngga perlu repot nyuruh tu anak geblek buat jemput lo".

"Halah laga lo sok iya banget, lagian kalo lo nyuruh Tao buat jemput gue. Gue yakin, pasti ceweknya ngga akan ngebolehin. Percaya deh".

"Iya juga sih, lo bener banget bro. Lagian mana mungkin Fang Fang ngijinin".

"Itu lo ngerti".

"Gue heran, kok bisa ya Tao pacaran sama tu cewek? Gue si ogah, mending cari yang lain aja".

"Gaya mau nyari yang lain, pernah pacaran aja belum sok sokan lagi lo".

"Itu kan cuma umpamanya kalo gue jadi Tao, percaya deh sama yang senior. Gue mah apa... Cuma remah remah chitato doang yakan?".

"Saik lo emang, kalo ngga ada lagi yang mau di bahas gue tutup ya. Udah ngantuk, lagian udah malem juga, besok gue mesti packing barang yang mau gue bawa".

"Oke oke, semoga lancar ya my bro!".

Yibo mengakhiri panggilan itu lebih dulu kemudian kembali kedalam kamarnya, disisi lain kini Xiao Zhan tengah membenarkan letak duduknya seperti semula. Awalnya dia tidak ingin mencuri dengar tentang apa yg mereka bicarakan, tapi rasa penasaran yang cukup besar mampu mengalahkan rasa ketidak ingin tahuannya. Jadi jangan salahkan Xiao Zhan untuk hal itu.

"Lo belum tidur?".

"Belum, mata gue ngga bisa diajak kompromi".

"Ohh gitu, gue ada lagu bagus. Lo mau denger?".

"Lagu?".

"Iya, enak kok musiknya ngga terlalu melow dan ngga terlalu bising juga. Cocoklah buat pengantar tidur, mau?".

"Boleh".

Yibo tersenyum lalu memutar lagu yang ia maksud, tanpa disadari Xiao Zhan kini telah memposisikan dirinya senyaman mungkin diatas tempat tidur. Benar saja, baru lima menit lagu itu diputar si empu sudah tertidur dengan begitu pulasnya. Ternyata lagu yang Yibo berikan sangat ampuh, pria tampan ini hanya dapat tersenyum ketika melihat wajah damai Xiao Zhan dari jarak yang cukup dekat.

Oh My Pretty Boy [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang