Chapter [11]

1.9K 219 6
                                    

Mata Xiao Zhan terpejam dengan kepala yang hampir membentur jendela jika saja Yibo tidak buru buru meraih bahu pria manis tersebut, perlahan dia menaruh kepala Xiao Zhan untuk bersandar pada bahu kanannya.

"Hampir aja aset gue penyok".

Monolog Yibo lalu mengusap pucuk kepala pria manis yang ada disampingnya, sedangkan pak Lee hanya dapat menyaksikan momen itu dari kaca spion mobil.

"Maaf den, setelah ini saya harus ambil arah yang mana ya?".

"Oh, pak Lee ambil arah sebelah kiri aja. Kalo ada pagar warna putih terus ada pohon cemara didepannya berarti kita udah sampai ya, tinggal bunyiin klakson dua kali pasti mereka tau".

"Baik den".

Tak berapa lama rumah yang dimaksud oleh Yibo sudah terlihat, sesuai perintah. Pak Lee membunyikan klakson sebanyak dua kali. Pintu bercat putih itu langsung terbuka dengan sendirinya, menampilkan dua sosok maid yang sudah menunggu mereka didalam.

"Kita sudah sampai den".

"Iya pak, makasih".

Yibo membuka pintu mobil secara perlahan agar Xiao Zhan tidak terganggu kemudian memanggil salah satu maidnya, dengan cekatan pria tersebut langsung membantu Yibo yang sedang kesusahan.

"Xi Yi, tolong kamu bawa tas saya. Dan buat pak Zhang, tolong antar pak Lee ketempat istirahat. Siapin juga keperluannya selama disini".

"Baik tuan muda".

Yibo tersenyum kemudian membawa tubuh Xiao Zhan yang masih berada didalam rengkuhanya, ia membawa pria manis ini kekamar yang sudah maid siapkan.

"Huft! Lumayan pegel juga ternyata. Gue harap lo betah selama ada disni, dan jangan bikin gue khawatir".

Ucap Yibo kemudian membenarkan letak selimut yang ada ditubuh Xiao Zhan, setelah itu dia pergi ke kamarnya sendiri. Jika kalian bertanya kenapa mereka tidak satu kamar? Maka jawabannya karna Yibo belum siap, dia tidak mau jika Xiao Zhan mengetahui isi kamarnya yang luar biasa berantakan.

"Tuan muda, tas dan barang anda sudah saya letakan dikamar. Apa anda membutuhkan sesuatu?".

"Oh Xi Yi, eiii.. Ngga usah seformal itu ngomongnya, kaya biasa aja oke?".

"Ya ya oke, semua barang lo udah gue pindahin. Jadi, Tuan muda yang terhormat, apa anda membutuhkan sesuatu?".

Bukanya menjawab Yibo malah sibuk menetertawakan orang yang ada dihadapannya, Xi Yi ini lucu sekali pikirnya. Jika kalian ingin mengetahui sebuah fakta, maka aku akan berkata jika Fang Xi Yi itu teman masa kecil Yibo hingga saat ini. Atau lebih tepatnya Xi Yi adalah anak dari kepala pelayan Fang yang sudah bekerja disini selama puluhan tahun lalu.

"Udah deh ngga usah ngeledek gue. Oh iya, kemana paman Fang?".

"Bokap lagi ambil cuti, jadi gue yang handle semuanya".

"Wow.. Berarti tugas lo double dong ya".

"Double bukan berarti gue bebas nyuruh mereka buat lakuin ini itu, justru beban gue semakin bertambah asal lo tau".

"Iya gue ngerti, sabar resiko jadi orang kepercayaan mah emang gitu. Jadi gue bantu lewat doa aja ya, hahaha".

Wah, ingin rasanya Xi Yi menyumpal mulut Yibo menggunakan sepatu jika saja dia tidak mengingat bahwa teman masa kecilnya ini adalah sumber dari penghasilannya, dasar tuan muda menyebalkan. Teganya dia tertawa diatas penderitaan orang lain, hati hati saja dia terkena karmanya.

"Oh iya hampir lupa, tolong lo jagain kamar ini ya. Siapa tau orangnya bangun terus kebingungan, jadi gue minta tolong supaya lo bantuin dia selagi gue ngga ada".

Oh My Pretty Boy [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang