Chapter [17]

2.1K 204 2
                                    

Kini Yibo dan yang lain tengah berada di ruang rawat Magdalena dengan membawa serta kedua anaknya, sudah terhitung empat puluh menit mereka berbincang mengenai kesehatan wanita tersebut.

"Em Yibo, bisa tolong kamu bawa anak anak keluar sebentar?".

"Oh oke".

"Mami, kenapa kita harus keluar? Kita kan masih mau disini sama mami, iya kan Edward?".

"Eum!".

"Sayang, mami mau bahas sesuatu sama kakak cantik ini dulu ya. Jadi sementara kalian ikut papi oke?".

"Tapi...".

"Papi bakal beliin kalian ice cream kalo mau ikut, gimana?".

"Oke setuju! AyobEdward!".

"Eum!".

"Bagus, yuk kita ke kantin".

"Ayooo~".

"Em kita juga pamit keluar dulu ya kak, mau beli minuman. Xiao Zhan kita tinggal dulu ya, bye".

Ye In menarik tangan Xao Lung untuk keluar ruang perawatan, hingga kini tinggal menyisakan Magdalena dan Xiao Zhan saja diruangan tersebut.

"Kamu Xiao Zhan temen satu rumah Yibo itu ya?".

"Oh i-iya kak".

"Namaku Magdalena".

"Ah iya kak salam kenal".

"Em, mnurut kamu Yibo itu orangnya seperti apa?".

"Hm? Maksudnya?".

"Sebagai seorang temen, menurut kamu Yibo itu orangnya gimana?".

"Em itu, dia baik kok. Ya meskipun kami ngga terlalu deket".

"Apa menurut kamu dia bisa di andalkan?".

"Maksud kakak?".

"Aku cuma mau tau apa pendapat kamu tentang dia".

"Menurutku dia orang yang bertanggung jawab, terutama sama orang orang yang dia sayang. Kaya kakak misalnya, sama anak anak juga".

"Apa dia pernah bahas soal kami?".

"Ya, semalem dia cerita soal ini dan juga... Tentang almarhum suami kakak".

Magdalena tersenyum ketika mendengar penuturan Xiao Zhan, ternyata Yibo sangat terbuka pada pria manis ini. Bahkan hal yang mereka coba tutup rapat rapat bisa dia ceritakan dengan mudah, tapi itu bukan masalah, sebab cepat atau lambat Xiao Zhan juga akan tau.

"Sampe mana dia cerita tentang kami?".

"Ngga banyak, bahkan dia ngga bilang apa penyebab suami kakak meninggal".

"Apa kamu masih penasaran sama hal itu?".

"Em, sedikit. Kalo kakak ngga keberatan aku mau denger ceritanya".

Magdalena tampak menarik nafas kemudian menghembuskanya ketika akan memulai cerita, mungkin cara itu dia lakukan agar bisa mengurangi rasa gugupnya saat ini.

"Dulu suamiku orangnya sibuk, bahkan ketika kami baru mulai pacaran kesibukannya udah begitu terlihat jelas. Tapi semakin hari kesibukannya semakin bertambah, bahkan ketika kami udah menikah dan punya dua anak".

Magdalena tampak tersenyum ketika mengingat hal itu dimasa lalu, namun tak lama ia melanjutkan kembali ceritanya dengan Xiao Zhan sebagai pendengar setia.

"Tapi aku bisa memaklumi dan menganggap hal itu wajar dan manusiawi, sebab dia anak pertama di keluarga Wang jadi tanggung jawabnya sangat besar. Sampai pada waktu itu kami membuat janji untuk makan malam bersama di restoran dekat rumah, dikarenakan ada suatu masalah dikantor suamiku harus pergi meninggalkan kami. Hingga insiden itu terjadi membuat makan malam kami yang batal menjadi malam terkahir, mobil yang dia kendarai ditabrak oleh truk pengangkut barang dari arah samping dan terjadilah hal yang tidak kami harapkan".

Oh My Pretty Boy [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang