Chapter [16]

2.2K 201 13
                                    

Pagi ini Xiao Zhan memang sengaja bangun lebih awal agar bisa membuatkan sarapan untuk mereka semua. Terutama bagi anak anak, entahlah nalurinya menguar begitu saja ketika mengingat ucapan Yibo semalam.

"Lo lagi bikin apa?".

"Astaga! Bikin kaget aja, ini gue mau buat sarapan".

"Wow! Kayaknya ini pertama kalinya deh gue nyobain masakan lo".

"Ya bisa dibilang gitu".

"Boleh gue bantu?".

"Boleh, kebetulan sayurannya belum dipotongin. Lo bisa kan?".

"Bisa, kalo lo ajarin tapi".

"Ck, kelamaan kalo mesti gue ajarin soalnya udah mau gue masak".

"Ya gimana lagi, gue ngga bisa".

"Emang lo ngga pernah masak dirumah?".

"Pernah, masak mie instant tapi. Selain gampang bikinnya, rasanya juga enak".

"Ye kalo itu si anak umur 5th juga bisa, tapi percaya si secara lo kan banyak maid dirumah. Ya kan?".

"Yap! Lo bener banget, tapi kadang gue bosen dan lebih milih makan sama anak anak yang lain".

"Kenapa?".

"Kadang jadi anak tuan muda itu ada ngga enaknya".

"Misalnya?".

"Mesti pinter urus perusahaan".

"Itu si udah jadi resiko elo, apalagi mereka cuma punya anak semata wayang. Dan gue rasa bokap nyokap lo mau yang terbaik buat masa depan anaknya".

"Iya si, tapi ngga nyangka ya ternyata lo bijak juga".

"Ngga usah mulai deh".

"Iya iya sorry, jadi gue bisa bantu apa?".

"Do'a aja".

"Ck, kalo cuma bantu do'a kenapa gue mesti repot repot nanya elo tadi".

"Ya lagian lo ngga bisa bantu juga, jadi gue mesti apa?".

"Iya juga, yaudah gue bantu siapin alat alat makan aja gimana?".

"Iya itu lebih baik, jangan lupa kasih mangkuk buat anak anak . Soalnya aku bikin cream sup buat mereka"

"Oke".

Yibo mulai menyiapkan alat makan lalu meletakkannya diatas meja, setelah itu ia meraih beberapa gelas dan mengisinya dengan air minum.

"Udah semua, terus apalagi?".

"Ngga ada, lo duduk aja disitu".

"Yaudah deh".

Xiao Zhan kembali menyibukkan diri pada peralatan dan juga bahan yang sudah ia siapkan, makanan untuk anak anak sudah selesai ia buat. Tinggal membuat nasi goreng untuknya dan untuk yang lainnya.

"Hmmm wangi banget nasi gorengnya, bener ya kata nyokap. Ternyata lo pinter masak".

"Kapan nyokap bilang kaya gitu?".

"Waktu sebelum brangkat ke London".

"Ohh".

"Ya gitu lah".

Yibo tak kunjung melepas pandangannya dari sosok Xiao Zhan, pria manis itu kini tengah berkutat dengan nasi goreng yang sedang dia masak. Dan setiap gerakan apapun yang ia lalukan tak luput dari perhatian Yibo.

'Andai aja lo lebih bisa membuka hati, pasti gue akan gampang masuk kedalam kehidupan lo. Dan yang pasti, gue bakal bikin lo jatuh cinta tanpa harus repot repot ngeyakinin kalo gue jatuh cinta sejak 2th lalu' batin Yibo merana.

Oh My Pretty Boy [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang