REFALDI 18

48.2K 1.8K 25
                                    

VOTE jangan lupa!!!

Selamat membaca semuanya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca semuanya ❤️

😡❤️

"Kak Al turun, makan!" Teriak Dinda memanggil Aldi yang sedang berada dikamar.

Pekerjaan Aldi sendari tadi hanyalah rebahan dan memainkan ponselnya.

"IYA SAYANG SEBENTAR" teriak Aldi tak kalah keras segera keluar kamar dan menemui istrinya kecilnya itu

Sebentar "sayang?"

Panggilan itu melekat di Aldi setelah pernikahan mereka telah menginjak lima bulan pernikahan.

Aldi telah tiba di meja makan, bukannya duduk Aldi menghampiri Dinda yang masih menuangkan sup dari panci untuk memasak sup itu.

Di cium sekilas kening Dinda "makasih sayang" Aldi mengecup sekali lagi kening Dinda itu dengan lembut

"Makasih untuk apa?" Tanya Dinda terheran pasalnya dirinya tidak melakukan apapun yang membuat Aldi harus berterimakasih kepada nya

"Untuk semuanya, aku tau ini gak mudah untuk kamu ngejalanin ini semua" ucap Aldi dengan tulus mengelus kening Dinda dengan lembut mengisyaratkan kasih sayang untuk Dinda

Aldi tau ini tidak mudah untuk Dinda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan suami, yang mengingatkan bahwa usia Dinda sebentar lagi baru akan menginjak usia 18 tahun.

"I love you sayang"

"I love you too" ucap Dinda sangat kecil tetapi Aldi dapat mendengar suara itu

"Hah, apa gak denger aku tadi, coba ulangi sekali lagi" ucap Aldi menjahili sang istri

"Gak ada siaran ulang, cukup sekali" ucap Dinda

"Makasih sekali lagi sayangnya aku" ucap Aldi memberikan pelukan hangat untuk sang istri

"Gapapa, ayo kita sekarang sarapan dulu, mentang-mentang hari Minggu jadi males ngelakuin semua kamu mah!"

"Sini mangkuk sup nya biar aku yang bawa" ucap Aldi mengambil alih mangkuk sup itu dari tangan Dinda

Kini di meja makan telah tersaji ayam goreng, sup , tempe tahu, dan sambal. Makanan sederhana tetapi rasanya sangat tidak sederhana karena rasanya sangat luar biasa bila makanan itu disatukan menjadi satu.

Tidak banyak menu makanan yang bisa Dinda buat saat ini, mungkin besok-besok Dinda akan belajar membuat berbagai macam makanan lainnya.

"Enak gak kak?" Tanya Dinda ingin mengetahui pendapat Aldi tentang masakannya

"Enyak bwanget" ucap Aldi yang mulutnya masih tersumpal makanan yang belum tertelan

"Heh! Abisin dulu baru ngomong" ucap Aldi

"Hehe, enak banget sayang" ucap Aldi menjulurkan kedua jempol nya

Mereka berdua sedang asik memakan makanan itu dengan romantis dan khidmat tanpa ada yang menggangu. Ah sepertinya salah ketika kedua orang ini datang dan merusuh.

"ASSALAMUALAIKUM YA AKHI YA UKHTI" salam menggelegar dari kedua pria yang baru saja datang Gilang dan Putra kedua biang kerok itu selalu menggangu kedua pasangan ini terus menerus.

"Ya Allah ujian apa lagi ini" guman Aldi baru saja ia ingin menghabiskan waktu berdua hanya bersama Dinda tapi sepertinya ini tidak akan terkabul karena ada kedua curut ini dirumahnya.

"KAKKKK LANGGG" pekik Dinda berlari dalam pelukan Gilang

"Wah adek kakak udah wangi aja" ucap Gilang tak kalah erat memeluk sang adik

"Iya dong"

"Kakkkkk kangennn" manja Dinda yang belum melepaskan pelukannya dari sang abang

"Kan hampir tiap hari ketemu, kok masih kangen aja?" Ucap Gilang terkekeh kecil melihat tingkah adiknya ini

"Gak tau kangen aja sama kak lang" Aldi yang melihat adegan kedua orang didepannya ini merasa panas sendiri.

Tidak ada yang boleh memeluk istrinya selain dirinya sendiri! Dengan gerakan cepat Aldi menarik Dinda dalam pelukan Gilang agar berpindah ke pelukannya.

"Ih kak Al mah" ucap Dinda berusaha melepaskan pelukannya dari Aldi

"Jangan peluk-peluk Gilang dia belum mandi bau!"

"Wah fitnah nih loh, gini-gini gua udah mandi ya!"

Putra yang sendari tadi diam kini kakinya berjalan menuju meja makan, mending dirinya makan saja daripada melihat pertengkaran tidak bermanfaat itu

"Heh Paijo, enak amat lu dateng-dateng langsung makan" ucap Aldi berjalan kembali ketempat duduknya yang tadi

"Laper" ucap Putra kembali menyuapkan makanan kemulutnya

"Gua juga mau, jangan diabisin" ucap Gilang kini ikut bergabung makan bersama tiga orang lainnya

"Masakan kamu selalu enak dek" puji Gilang, karena dirinya pernah memakan makanan ini sebelum Dinda menikah. Dan Dinda juga sering memasak makanan seperti ini

"Makasih kak langg" ucap Dinda bersyukur masakannya disukai oleh orang

"Andai Lo istri gua Dind" guman putra yang terdengar oleh mereka semua

"Hah?"

Instagram: triwahyunita21

↑↑↑
Follow my social media 🌼

Ada yang mau disampaikan oleh:

•Aldi?

•Dinda?

•Gilang?

•fira?

•Putra?

•Reva?

Gimana chapter ini?

Jangan lupa VOTE nya!!!

REFALDI (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang