Epilog

97 3 0
                                    

Pikiran Vero sedang berkecamuk akhir-akhir ini. Semenjak Jean memintanya putus beberapa hari lalu pikirannya tidak tenang. Ia seolah hanya memikirkan Jean setiap saat.

Saat itu, saat Jean meminta putus dan mengatakan bahwa Jean tau bahwa Vero selingkuh ia hanya diam saja. Ia terkejut. Bukan karna Jean tau tentang perselingkuhannya. Namun karna Jean yang memintanya putus.

Selama beberapa kali ia berpacaran, baru kali ini pacarnya meminta putus duluan. Padahal sebelum-sebelumnya ialah yang memutuskan pacarnya.

Awalnya Vero pikir ini semua karna egonya. Karna ia tidak terima diputuskan lebih dulu karna itulah pikirannya berkecamuk. Namu seiring berjalannya hari asumsinya tersebut lenyap dan tergantikan oleh alasan baru yang tak mau ia peecayai.

Ia benar-benara telah menyukai Jean. Suka atau mungkin cinta? Ia tidak tau tapi beberapa hari tak bertemu Jean membuatnya merasa... Rindu.

Sebenarnya bukan tak bertemu sih. Tiap hari mereka bertemu di sekolah namun hanya saling beepapasan tanpa ada sapaan. Ia ingin menyapa tapi sepertinya Jean tak menganggap kehadirannya.

"Ver.....Verooo..." ucapan dan guncangan di bahunya membuat Vero sadar dari lamunanya.

"Iiihhh... Vero. Kamu kok dari tadi ngelamun terus sih? Kita kan lagi dinner, kol kamu malah ngacuhin aku." Rengek wanita yang ada di samping Vero.

"Gue gak ngelamun kok" jawab Vero acuh.

"Gak ngelamun apanya. Dari tadi aku ngomong sama kamu tapi kamu ngacuhin aku. Aku ini pacar kamu lho, dan sekarang kita lagi dinner. Harusnya hamu perhatiin aku, bukannya malah ngacuhin aku." Ocehan wanita tersebut malah membuat Varo pusing dan Emosi.

"Berisik tau ngak" ucap varo kemudian beranjak dari duduknya.

"Lho.. lho... Varo.... kamu mau kemana? Kamu kok ninggalin aku. Aku kan pacar kamu. Kok kamu tinggalin sih." Ucap si wanita sedikit berteriak.

Varo berhenti melangkah dan berbalik menghadap wanitanya. "Mulai sekarang lo bukan pacar gue. Kita PUTUS" Ucapnya dingin lalu kembali melangkah pergi.

"Gak bisa gitu dong. Ver... Verooo.." teriak sang wanita namun tak dihiraukan oleh Vero.

***********

Vero merebahkan dirinya dan menatap langit-langit kamarnya. Jika dipikir-pikir Jean satu-satunya pacarnya yang apa adanya dan tidak banyak maunya. Dia tidak pernah manja. Tidak pernah mengeluh padanya. Dan juga tidak pernah meminta apapun padanya. Sedangkan Mantan-mantannya yang lain kebanyakan selalu bersikap manja dan banyak maunya.

Ya meskipun hubungannya dan Jean hanya sebentar. Bahkan tak sampai sebulan. Namu ia merasa nyaman ketika bersama Jean.

Vero memejamkan matanya. Dan ia sudah memutuskan. Ia harus balikan dengan Jean. Bagaimanapun caranya. Mereka harus balikan.

Juan & Jean ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang