6

2.4K 341 36
                                    


Hari ini hari selasa, dimana Haechan dan Jaemin sudah berencana untuk bersepeda bersama di Central Park. Dan, setelah bersepeda bersama, Jaemin dan Haechan sudah memutuskan jika mereka akan pergi ke Museum Shanghai dan sorenya pergi ke Xintiandi.

Jaemin sangat bersemangat, ia bahkan sudah bangun dari tidurnya, ini masih jam 6 pagi. Dan baik Jaemin maupun Haechan berjanji akan bertemu saat sarapan nanti, sekitar pukul 8. Lalu setelah itu mereka akan pergi ke centarl park untuk bersepeda. Namun ternyata, turun dari ranjang bukanlah hal yang mudah untuk Jaemin. Bagaimana tidak, Jeno tidak bisa melepaskan pelukannya sama sekali. Membuat pemuda manis itu mendengus kecil. Dan mencubiti gemas lengan Jeno yang memeluknya erat.

“Jeno~” Jaemin merengek manja, dan kembali berusaha untuk melepaskan pelukan yang diberikan Jeno. Namun, semakin Jaemin memberontak untuk melepaskan pelukan, Jeno malah semakin semangat untuk mengeratkan pelukan yang diberikan.

“ini masih sangat pagi na,” ucap Jeno dengan suara yang sedikit serak, membuat Jaemin berhenti dari kegiatan awalnya yang berusaha untuk melepaskan pelukan Jeno. Bagaimana mungkin Jaemin tak berhenti, tubuh Jaemin sedikit tersentak saat mendengar suara serak kekasih tampannya ini. Bukan apa, hanya saja itu terdengar sangat seksi dan membuat Jaemin ingin mencium Jeno sekarang juga.

Dengan perlahan, Jaemin sedikit menaikan tubuhnya agar kedua wajah mereka bisa sejajar. Karena, kebiasaan Jaemin adalah tidur dalam pelukan Jeno, sambil menyembunyikan wajah manisnya di dada bidang kekasih tampannya itu. Jadi, butuh sedikit perjuangan untuk bisa mencium bibir menggoda milik Jeno.

Alih-alih untuk mencium bibir menggoda itu, Jaemin malah menggoda Jeno dengan cara memberi banyak kecupan ringan pada rahang tegas kekasihnya ini. Membuat Jeno sedikit terganggu dari tidurnya, dan mulai membuka kedua kelopak matanya. Dan terkekeh kecil melihat apa yang dilakukan Jaemin padanya. Kini Jaemin menangkup wajah tampan Jeno, dan mulai memberikan kecupan ringan di seluruh permukaan wajah Jeno. Membuat Jeno gemas pada kekasih manisnya ini. Melihat Jaemin yang sepertinya tak akan berhenti mengecupi wajahnya, Jeno memilih untuk mengungkung tubuh ramping itu di bawahnya.

“Jeno tampan,” ucap Jaemin, jangan lupakan senyuman polos yang ditunjukannya, membuat pemuda manis ini terlihat berkali lipat jauh lebih manis.

Jeno mengecup kilat bibir Jaemin dan berucap “tentu saja aku tampan, aku kekasihmu na.”

Mendengar itu, Jaemin hanya menganggukan kepalanya paham, “aku harus mandi.” Jelas Jaemin.

“ ini masih terlalu pagi sayang,” Jelas Jeno, dan kembali mengecup bibir manis Jaemin. “dan lagi, pagi ini sangat dingin na.” Ucap Jeno, lalu setelahnya kembali memeluk tubuh ramping Jaemin. Dengan posisinya berada diatas tubuh ramping itu.
Tentu saja Jaemin kewalahan, Jeno tidak tidak ringan. Bahkan Jaemin rasanya sedikit kesulitan bernafas.

“Jeno~ berat!” seru Jaemin, membuat Jeno tertawa kecil. Sebelum akhirnya kembali membaringkan tubuhnya disamping Jaemin, memilih posisi tidur menyamping agar bisa berhadapan dengan kekasih manisnya ini. Lalu dengan gemas, merapihkan poni Jaemin yang tampaknya sudah mulai memanjang.

“Jeno, aku akan tidur sebentar.” Ucap Jaemin, “aku tidak janji akan membangunkanmu.” Jawab Jeno, dan kembali mengecup bibir manis itu.

“aku akan mandi sekarang,” ucap Jaemin dan dengan cepat turun dari ranjang, setelahnya berjalan kearah kamar mandi. Namun, baru saja hendak menyentuh knop pintu, Jaemin bisa merasakan tubuhnya melayang karena Jeno kini tengah memangkunya ala bridal.

“ayo mandi bersama,” ajak Jeno.
Jaemin panik, bagaimana tidak. Jika Jeno ingin mandi bersama, Jaemin yakin dirinya akan menghabiskan waktu lebih lama saat mandi. “hanya mandi!” seru Jaemin.

SENTIMENTAL (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang