12 [M]

4.8K 315 55
                                    



"Ngghh~ Jen, berhenti menciumi leherku." Seru Jaemin pada Jeno yang tampaknya hanya mengabaikan apa yang diserukan oleh kekasih manisnya itu. Bahkan Jeno mulai menjilat jahil leher jenjang kekasih cantiknya itu membuat Jaemin kembali melenguh kecil, namun berusaha untuk menjauhkan wajah tampan Jeno dari lehernya.

Kegiatan yang mereka lakukan tiga jam yang lalu memang sedikit menguras tenaga. Jaemin rasanya sangat lelah, tubuhnya terasa sangat lemas. Berbeda dengan Jeno yang tempaknya masih sangat bersemangat untuk bermain dengan tubuh Jaemin yang sudah penuh dengan ruam merah, yang Jeno buat dengan penuh semangat untuk menunjukan jika tubuh ramping dan seksi kekasihnya ini hanya miliknya.

"ayo kita lanjutkan," Jeno merengek, sambil mengecupi bahu Jaemin lembut.

Setelah kegiatan bercinta mereka beberapa saat yang lalu, sepasang kekasih ini memutuskan untuk sedikit mengobrol sambil berpelukan. Baiklah, itu ide Jaemin. Karena faktanya, Jeno masih ingin melanjutkan kegiatan bercinta mereka.

"tidak!" seru Jaemin, kini pemuda cantik itu berusaha untuk turun dari pangkuan Jeno hendak membaringkan tubuh telanjangnya itu. Jaemin rasa ia butuh istirahat, jadi ia akan tidur sebentar sebelum Jeno kembali menyerangnya. "kita lanjutkan nanti saja ya," ucap Jaemin saat berhasil melepaskan pelukan erat yang Jeno berikan, lalu membaringkan tubuhnya disamping kanan Jeno dan menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Na~"

Lihat, Jeno kembali merengek. Ini lucu, Jeno sangat jarang bertingkah seperti ini. Dan percayalah, Jeno bertingkah seperti ini hanya pada Jaemin. Jaemin tersenyum melihat tingkah Jeno, lalu menarik tengkuk kekasih tampannya itu, perlahan menyatukan kedua belah bibir itu dengan hati-hati, yang tentunya disambut dengan sangat baik oleh Jeno. Bahkan, tubuh kekar itu berada tepat diatas tubuh ramping Jaemin.

Mengungkung tubuh telanjang kekasih cantiknya yang hanya terhalang oleh selimut.

Sambil berciuman, Jeno berusaha untuk menyingkirkan selimut yang menghalangi tubuh Jaemin. Jaemin pasrah saja, toh, nantinya juga Jeno yang akan mengerjakan semuanya. Walau Jaemin cukup lelah, sebenarnya Jaemin juga masih menginginkannya. Karena jujur, Jaemin menyukainya. Sangat menyukai bagaimana Jeno memperlakukan dirinya dengan lembut saat mereka tengah bercinta.

"aku tahu kau belum puas Na," bisik Jeno saat ciuman keduanya terlepas, "tapi tubuhku rasanya lemas," jelas Jaemin, "dan lagi, aku sudah keluar sebanyak enam kali tadi," lanjutnya dengan wajah manis dan cantiknya yang memerah padam karena merasa malu.

Jeno terkekeh kecil, mengecup singkat ujung bibir Jaemin dengan lembut, "kau hanya perlu diam aku yang akan melakukan semuanya," Ucap Jeno, Jaemin membalas dengan sebuah senyuman.

"baiklah, jika itu kesepakatannya." Ucap Jaemin, "aku milikmu sepenuhnya malam ini," ucap Jaemin, sambil mengusap pelan rahang tegas kekasih tampannya ini.

"hanya malam ini?" tanya Jeno sambil menaikan sebelah alisnya untuk menggoda kekasih cantiknya yang terlihat mulai salah tingkah, "tidak selamanya?" goda Jeno lagi.

"Jeno~" Jaemin mulai merengek manja, "Jadi aku mendapat lampu hijau lagi?" tanya Jeno jahil, Jaemin mendengus lucu sambil mengarahkan pandangannya kearah lain. "cepat lakukan sebelum aku berubah pikiran." Ucap Jaemin mengancam.

Jeno tersenyum penuh kemenangan, kembali memagut bibir manis itu lembut, dengan telapak tangannya yang mulai mengusap pelan pinggang telanjang Jaemin. Memberi rangsangan agar kekasih cantiknya ini kembali bergairah untuk melanjutkan kegiatan panas mereka. Dan rupanya, hal itu berhasil, melihat bagaimana Jaemin mulai melenguh di dalam ciumannya. Mmbuat Jeno senang bukan main.

SENTIMENTAL (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang