18

2.4K 486 226
                                    

Pasar malam adalah awal dari segalanya..

Start from that day, karena merasa dapet lampu hijau, gue mulai menjalin komunikasi yang intens sama wendy. Kita hampir gak pernah putus chat atau telfonan. Untung ada jasper, bisa dijadiin alasan kalo udah bingung banget harus bilang apa.

Nggak cuma gue yang makin gerak cepat, barra juga. Sebenarnya gue merasa gaenak karena barra kadang suka memberi tatapan "wtf jay??" Kalo liat gue lagi jalan berdua di kampus sama wendy.

Ya mau gimana lagi. Kemarin gue emang sempet denial, tapi karena sekarang gue udah sadar sama perasaan gue sendiri, gue juga gak akan nyerah gitu aja

"Ngapain jay?"

Gue tersadar dari lamunan ketika mendengar suara barra persis di depan gue. Gue liat ke sekeliling, ternyata gue udah sampe di depan lab FK

Dan ada barra, udah standby disana

"Hey bro. Whats up?"

"Mau ketemu wendy?"

"Yap, its lunch time"

"Wow, tiba-tiba gini. Gue kira lo gak tertarik sama wendy"

"Gue mau ngajak wendy lunch doang. Is it that deep?"

"Jay?? barra??"

Gue dan barra langsung nengok ke sumber suara dan mendapati wendy di ambang pintu

Wendy masih pake lab jas nya, and damn she looks gorgeous in white

"Hey, kenapa tiba-tiba pada disini?"

"Gapapa, mau main aja. Udah lunch wen?" Gue ngeduluin jawab. Barra ketawa kecil

"Be.."

"Kita lunch yuk" barra tiba-tiba nyamber, padahal wendy baru buka mulut mau jawab pertanyaan gue kan

Shit bar, thats hurt..

"O.. okay. kita ya.. kita bertiga sekalian. Mau lunch dimana?"

Gue sama barra liat-liatan karena rencana kita masing-masing gagal total

Yaudahlah ya, yg penting lunch sama wendy

Lagi dalam suasana gak asik gini, tiba-tiba hp gue bunyi

Nama gya terpampang di display

Gue ngelirik barra sama wendy sebentar, sebelum angkat telfon gya

"Jeyi dimana?"

"Emm, lagi di koridor, kenapa?"

"Emang kampus koridor nya cuma satu??"

"Kenapa gy??"

"Temenin gue makan abis itu ke perpus nyari jurnal. Now ya jey.."

Akhirnya, dengan berat hati gue melepaskan keinginan gue untuk lunch sama wendy dan pergi nemuin gya

Ya walaupun di kepala gue ga berhenti mikirin wendy sama barra ngapain

Mungkin gue terlihat plin plan, kalo emang serius ke wendy, ya gue harus milih wendy, gitukan??

Tapi ternyata gak se-simple itu, karena ada gya..

Gue gak bisa tiba-tiba mengabaikan gya gitu aja. Gue gak mau nyakitin gya. Gue juga gak mau dianggap lupa sahabat ketika kenal cinta

Ya, gue udah make it clear. Gue gak punya perasaan lebih ke gya. she's my best friend. For now, and forever..

~

Hari berjalan relatif sama
Gue dan wendy masih seperti sebelumnya. Gue dan gya juga wendy dan barra juga masih sama seperti sebelum-sebelumnya

[✔] Dear My Future... || The Six StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang