What Happen In The Future VII

2.1K 455 105
                                    

"Ma.."

"Iya??"

"Gimana kalau mama kasih kesempatan satu kali lagi buat papa?"

Hening, tak ada jawaban, membuat udara di kamar rawat inap itu semakin dingin mencekam

"Tapi kalau mama keberatan, jasper..."

"Bener itu yang kamu mau, sayang?"

"Tapi kalau mama.."

"Jas, mama tanya, benar itu yang kamu mau?"

Jasper nenunduk, lalu mengangguk. Ia merasa egois, tapi pertemuan dengan ayahnya di masa lalu dan kedatangan ayahnya tadi membuat jasper merindukan sosok ayah

"Jasper cuma ngerasa papa bisa berubah, ma. Mungkin kalau kita kasih papa satu kesempatan lagi, papa benar-benar berubah dan memperbaiki diri"

Ibu jasper menatap lekat anak laki-lakinya yang masih menunduk, sembari mengelus lembut kepala jasper

"Mama akan melakukan apapun, selama itu membuat kamu bahagia jas.."

"Mama jangan bilang gitu. Aku ngerasa egois, aku ngerasa aku jahat sama mama"

"Sayang, bagi orangtua tidak ada kebahagiaan yang jauh lebih indah dari melihat senyum di wajah anaknya"

"Terus jasper harus apa untuk membalas kebaikan mama?"

"Tersenyum. Tetaplah tersenyum untuk mama. Itu udah cukup"

Akhirnya jasper memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan menatap wajah ibunya.

Jasper merasakan ada yang janggal dari senyum ibunya. Ia tak tahu apakah itu kekhawatiran atau ketakutan yang berusaha ibunya sembunyikan

"Ma, kalau mama keberatan, jasper nggak masalah ma"

Ibunya tertawa kecil, lalu mencium kening jasper

"Kamu kabari papa, besok minta tolong papa untuk jemput mama dari rumah sakit ya"

"Mama serius?"

"Apapun, untuk jasper.."

~

"Pa, udah pulang?"

"Lagi jalan ke parkiran, kenapa jas?"

"Pa, jas boleh titip beliin burger gak? Ada dilan sama jeno di rumah soalnya"

"Ok, burger aja? Gak sekalian pizza nya?"

"Terserah papa aja itu sih, hehe.."

"Okay, agak lama tapi ya soalnya papa jemput mama dulu"

"Mama udah kasih kabar emang pa? Takut overtime lagi"

"Belum, its okay kalau mama overtime lagi biar sekalian papa beliin makanan"

"Yaudah, take care pa"

"Have fun boys"

Jasper menutup panggilan ponsel nya. Iqbal dan jeno yang duduk berhadapan dengannya, menatap jasper dengan tatapan tidak percaya

"Yam, beneran lo abis nelfon bokap itu?" Tanya iqbal dengan ekspresi penuh tanda tanya

"Iya lah, siapa lagi?"

"Beneran? Like beneran bokap lo? Pak jayden?"

"Lan, apasih?"

"Lo yang se benci itu sama bokap lo, yang sampe namanya aja gamau lo sebut, tiba-tiba bisa begitu?"

"Iqbal, please.." jeno dengan cepat memberi isyarat kepada temannya, jaga-jaga jika jasper merasa tersinggung dengan sikap blak-blakan iqbal

"No, gausah sok chill gitu, lo beneran ga kaget liat jasper begitu?"

[✔] Dear My Future... || The Six StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang