"Ini ngga terlalu terbuka ya?"Eunwoo mengamati Vanessa di depannya itu sambil terpana dalam hati. Guendeng se.
"Kan gue pake jas," jawab Eunwoo sambil tetap mengamati bagaimana mini dress sesimple itu jadi keliatan wow banget di tubuh Vanessa.
Vanessa mengernyit, menatap Eunwoo heran dari cermin, "Hubungannya apa, Kak, mohon maaf?"
Eunwoo malah senyum-senyum nyebelin, "Kan kalo lo kedinginan bisa pake jas gue."
Vanessa memutar bola matanya, jengah digombali kakak tingkatnya terus-terusan.
"Gue keliatan gendut nggak sih Kak pake ginian? Bagian lengennya nih terutama" tanya Vanessa lagi.
Masalah cewek selalu sama kalo disuruh pilih dress : takut keliatan gendut.
Karena memang sekejam itulah mulut netizen jaman sekarang. Apa apa dikomen.
Kemarin Vanessa pake liptint ke sekolah aja satu kelas tau, setengahnya ngomongin. Ya entah bagus ato nggak bagus, tapi kan tetep diomongin.
"Kaga, Nes," jawab Eunwoo.
"Cantik banget," lanjutnya lirih, sampai Vanessa hampir nggak denger.
"Haaaahhh apaaaa? Ulang dong," goda Vanessa.
Eunwoo ketawa sambil geleng-geleng kepala, kemudian menyuruh Vanessa untuk mengganti bajunya.
Setelah ganti baju lagi, Vanessa keluar dari ruang ganti.
"Ini har-"
Vanessa yang baru mau ngeliat label harganya langsung ditutupi oleh Eunwoo. Jidatnya langsung didorong ke belakang biar nggak liat-liat harga lagi. Lalu dressnya diambil alih oleh Eunwoo dan diberikan ke karyawan yang barusan dipanggilnya.
"Lo kalo liat-liat harga nanti nggak jadi beli, nangis gue," kata Eunwoo kemudian merangkul Vanessa agar menjauhi kasir.
"Hah?? Emang semahal itu?? Nggak us-" Vanessa yang mau balik badan ditahan lagi sama cowok itu, malah tambah dirangkul sama Eunwoo.
"Kan. Nggak, nggak. Udah sini temenin gue beliin baju buat kakak gue."
"Kaaaakk," rengek Vanessa, "Gua nggak mau nambah utang gua ya!"
Eunwoo malah memilih untuk ngeliatin baju-baju yang dipajang, "Kan gue yang bayarin itu."
"Hhhhh enak banget itu mulut ngomong! Buang-buang uang tau! Zaman gini tuh kita harus hidup hemat, nanti kalo kita jatuh gimana?"
"Bangun bareng-bareng dong."
"Idih jatuh kok ngajak-ngajak??"
Eunwoo menghela nafas kemudian berhenti, "Nes. Gue beliin lo dress ini ya paling sekali dua kali. Nggak bakal setiap hari gue beliin lo barang-barang mahal, walaupun gue ada duit. Gue cuma pengen bikin lo suka sama gue karena perlakuan gue, bukan karena uang gue. Ok?"
Vanessa menelan ludahnya. Kan, kan. Dibilangin berapa kali sih kalo Vanessa gampang ambyar sama hal-hal yang kayak gini haaahhhhh?????!!!!
"Iya. Tangannya udah boleh turun, Kak."
"Nggak mau, enak kayak gini."
"Hhhhhhhhh terserah."
🍂
"CANTIK BANGET LO MAU KEMANA?!!"
Vanessa yang lagi pake high heelsnya hampir kejengkang waktu diteriaki Doyeon dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] invariably | :eunwoo:
Fanfictionawalnya bagi Vanessa, Eunwoo biasa saja. tapi bagi Eunwoo, dari awal ternyata Vanessa adalah dunianya. warning : harsh words;)