"Pagi Sayang!!!"Vanessa yang berdiri tegap di depan kelas 12 IPA langsung menundukkan kepalanya, pura-pura nggak denger.
Kebetulan hari ini upacara, jadi anak-anak OSIS sekbid bela negara harus berjaga di sekitar lapangan. Pas banget, Vanessa kebagian tempat di depan kelas 12 IPA.
Padahal kelasnya Eunwoo tuh di seberang sana tapi bisa-bisanya nyamperin Vanessa dulu.
Perkataan Eunwoo barusan mengundang perhatian banyak anak, apalagi yang baru masuk ke lapangan.
"Sinting itu orang, nggak liat apa ada banyak orang gini?" dumel Vanessa dalam hati.
Vanessa mendongak begitu aroma parfum Eunwoo tercium dengan begitu jelas di hidungnya dan mendapati si pemuda sudah berdiri menjulang di depannya.
"Ngapain sihh??" jerit Vanessa tertahan.
"Nanti istirahat kedua makan bareng ya," kata Eunwoo lalu mencubit pipi Vanessa dan kembali ke lapangan, ke barisannya.
Vanessa menggerutu dalam hatinya, apalagi ketika sadar barisan kelasnya Eunwoo yang paling pinggir, jadi cowok itu bisa ngeliat dia dengan jelas.
Vanessa berusaha tidak menggubris semuanya. Ia tetap berdiri dengan tegak, pandangannya lurus ke depan. Yireon yang kebetulan masuk Tim Medis yang berdiri di sebelahnya udah nahan ketawa dari tadi.
Upacara hari ini dipimpin oleh Pak Shindong. Berjalan cukup santai soalnya amanatnya diselingi guyonan.
"Nes, diliatin mulu tuh daritadi," goda Yireon sambil tetap memandang ke depan.
Vanessa menghela nafas lalu menggerakkan matanya untuk mencari sosok Eunwoo.
Tapi sebelum matanya menangkap sosok yang ia cari, Vanessa menangkap sesuatu yang aneh.
Kak Sejeong berdiri sambil memegangi perutnya, dengan bibir yang terlalu pucat, dan kesadaran yang tinggal seperempat.
Vanessa melotot, panik, "Yireon, kak Sejeong!" pekiknya pelan lalu lari masuk lapangan dan ke barisan kelasnya Eunwoo dan Sejeong.
Separuh anak kelas 12 ngeliatin Vanessa yang tau tau lari masuk ke lapangan.
Vanessa mengucap syukur karena jaraknya ke Sejeong cukup dekat, jadi kakak kelasnya itu tidak sampai jatuh ke tanah. Vanessa lebih dulu menahan badan Sejeong agar jatuh ke pelukannya, sementara Vanessa sedikit terhuyung ke belakang.
"Kak, kak!" ujar Vanessa panik sambil berusaha menyeimbangkan tubuhnya.
Beberapa anak kelas 12 lainnya langsung membantu Vanessa, dan nggak berapa lama kemudian tandu dari tim medis datang.
Vanessa meminta jas tim medis yang dipakai Yireon lalu menyelimuti kaki Sejeong di tandu, lalu mengawal tandu tersebut ke ruang Maket yang tiap upacara disulap jadi uks darurat.
Sebelum Vanessa benar-benar meninggalkan lapangan, ia bisa mendengar beberapa komentar yang dilontarkan kakak kelasnya.
"Gila lu, Woo, dapet pacar kayak gitu. Keren bener. Buat gue aja dong?"
"Setan," balas Eunwoo.
🍂🍂
"Makan apa?"
Vanessa yang jalan di sebelahnya Eunwoo menoleh pada pemuda itu, "Nasi ayam betutu aja."
"Kamu beli minum aja sana, biar aku yang ngantri makan," kata Eunwoo tiba-tiba sambil mendorong pundak Vanessa pelan ke salah satu stand.
![](https://img.wattpad.com/cover/217169964-288-k197443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] invariably | :eunwoo:
Fanfictionawalnya bagi Vanessa, Eunwoo biasa saja. tapi bagi Eunwoo, dari awal ternyata Vanessa adalah dunianya. warning : harsh words;)