"Noh, udah ditungguin yayang bebeb!"Vanessa mengalihkan pandangannya dari Shuhua ke arah parkiran. Ada Eunwoo yang masih mengenakan baju basketnya bersama dengan gengnya. Rame bener, kedengeran sampai kantin samping.
Di sekolahnya Vanessa ini ada 3 kantin, soalnya muridnya banyak. Kantin belakang, kantin samping parkiran, sama kopsis yang ada di sebelah kantin samping.
"Duh temenin bentar dong, malu gue masih ada temen-temennya!" pekik Vanessa sambil menahan lengan Shuhua.
"Lah kenapa?"
"Nggak tau ish, malu aja."
Shuhua menatap Vanessa aneh, lalu setuju buat ke kantin samping. Duduk-duduk sebentar sambil makan nasi kotak konsum rapat osis tadi.
Setengah jam kemudian sudah sepi, kebetulan Shuhua udah pulang 10 menit yang lalu gara-gara kosnya lagi disidak. Dia belum beres-beres kamar.
Vanessa celingak-celinguk ngeliatin lantai 2 parkiran motor, lalu menemukan Eunwoo lagi bersender di motornya sambil mainan hp. Jadi ngerasa bersalah udah bikin pacarnya itu nunggu.
Cewek itu buru-buru membereskan nasi kotaknya dan membuangnya ke tong sampah, lalu menaiki lantai 2 parkiran dengan tergesa.
"Maaf ih, lama," kata Vanessa waktu Eunwoo menyadari kedatangannya.
"Nggak apa-apa," respon Eunwoo.
Vanessa menatap cowoknya itu lalu mendekat, "Kak Eunwoo capek ya?" Gadis itu sadar soalnya mukanya Eunwoo keliatan banget capeknya, apalagi tadi habis ekstrakurikuler.
"Kak, kakak tuh nggak wajib nganterin aku pulang setiap hari. Apalagi aku sering rapat osis, pulangnya rada malem gini. Lagian aku bisa pulang sama temen. Kasian, kakak udah capek tapi masih jemput aku, masih nungguin aku," omel Vanessa.
Eunwoo jadi tersenyum. Capek fisiknya masih terasa banget, tapi hatinya jadi ringan.
"Kan cuma nunggu sebentar trus nganterin pulang," balas Eunwoo dengan suara pelan.
"Ya kan bikin capek?!" suara Vanessa meninggi, ngeliat Eunwoo ngeyel kayak gitu.
Eunwoo tersenyum lagi lalu menggeleng dan menaiki motornya.
"Nggak lucu tau kalo nanti kakak minta putus cuma gara-gara capek jadi anter-jemputku!" pekik Vanessa lagi, ngeliat Eunwoo masih ngeyel.
Eunwoo menyalakan mesin motornya, "Capek cuma buat orang yang terpaksa, Nes. Kamu kira aku terpaksa? Ya enggak. Naik."
Vanessa terdiam sebentar, lalu naik masih dengan mengomel, "Bohong."
Eunwoo menoleh ke belakangnya, menatap pacarnya di belakangnya itu, "Itu kewajiban. Memastikan kamu pulang dengan selamat sampai di kos, memastikan kamu nggak pulang malam, memastikan kamu nggak telat berangkat ke sekolah. Aku bertanggungjawab buat hal-hal kayak gitu ke kamu, orangtuamu, dan Tuhan. Paham?"
Vanessa kicep kan.
🍂🍂
kak eunwoo❤
Onlinekak eunwoo❤
Kata mingyu kamu nangis
Kenapa?
Km dimana?You
Hah wkwk
Nggakk
Ngapapakak eunwoo❤
Habis ngapain emang
Kok sama mingyu jam seginiYou
Tadi ada rapat por 2 di vosco
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] invariably | :eunwoo:
Fanficawalnya bagi Vanessa, Eunwoo biasa saja. tapi bagi Eunwoo, dari awal ternyata Vanessa adalah dunianya. warning : harsh words;)