04 || Controlling

598 58 9
                                    

Ini buat yang udah kanget banget sama Sehun:)

•••

Salah satu sifat yang tidak akan pernah lepas dari nama Oh Sehun adalah profesionalitas. Meskipun sebenarnya semua pengusaha besar seperti Sehun ini memang harus memilikinya, namun tetap saja. Sehun tak perlu lagi dibahas masalah disiplin dan tepat waktunya. Terlewat sempurna.

Sehun sama sekali tidak suka menunggu, tapi kini dirinya benar-benar dibuat duduk hampir setengah jam bersama sekretarisnya untuk menunggu Kim Minseok yang belum memunculkan diri. Sama sekali tidak konsisten dengan jam yang sudah dia tentukan sendiri. Sikap Minseok yang terkesan menyepelekan ini telah membuat Sehun rasanya naik darah. Dirinya bisa saja angkat kaki sedari tadi dan menandai perusahan ini dalam daftar merah, namun tidak bisa seperti itu. Sehun harus lebih bisa menjaga diri dan imagenya sebagai seseorang yang terpandang tenang serta menjunjung kesempurnaan.

Tidak jauh dari amarah Sehun Yang nyaris memuncak, Kim Minseok dengan tenang dan senyumannya langsung menempati tempatnya. Menatap mereka seolah tak yang perlu dibahas soal waktu. Ekor matanya sedikit melirik wanita yang duduk tepat di samping kiri Oh Sehun. Sinar wajahnya seperti menarik matanya untuk diperhatikan lebih intens. "Aku seperti tidak asking dengan wajah sekretarismu, Oh Sehun," tukas Minseok seperti mengingat-ingat sesuatu.

Tak mengerti lagi apakah pria ini serius mengajak Sehun bekerja sama atau tidak. Bagaimana bisa setelah membuat mereka menunggu selama itu dan sekarang justru menanyakan hal bodoh semacam ini. Sehun tau kalau Aera ini cantik, memiliki aura tersendiri yang dapat memikat mata meskipun tak berbuat apapun. Dan yang pasti, Sehun tak suka kalau Aera diperhatikan seperti itu. Seolah dia adalah sesuatu yang sengaja untuk dipamerkan. "Maaf tuan Kim, tapi aku tidak punya waktu membahas hal semacam itu," sindirnya.

"Ah benar, waktumu pasti sangat berharga bukan?" Matanya melirik lawan bicara seolah baru saja berhasil membuatnya termakan waktu yang Lama. Dan sialnya memang seperti itu kenyataanya, Pria itu baru saja menunjukan permainan awal. "Lagi pula, peduli apa dengan wanita itu," lanjutnya melirik Aera.

"Suho hyung menerima surat pengajuan investasi tempo hari lalu, bisa kau jelaskan lagi? Ini masalah berbisnis, aku harus mendengar langsung apa yang menguntungkan untuk perusahaan Ku." Sehun langsung menyampaikan tujuan awalnya, sungguh ia merasa tidak betah berlama-lama ditempat ini. Jika bukan karena bisnis tentu saja tak akan pernah meladeni Kim Minseok. Sama sekali tak tertarik untuk bermain-main.

"Aku mengerti, kau pasti sangat mempertimbangkan hal kecil sekalipun." Minseok tertawa kecil disela-sela ucapannya. "Masalah tanah itu, sengaja diinvestasikan. Aku tertarik jika perusahaan Mu yang mengelola, kupikir aku bisa mengambil 40 persen," jelasnya terdengar sedikit serius, berbeda dengan lagaknya sebelum itu.

"Kau serius? Maksudku, tanah seluas itu. Kau bahkan bisa membangun perusahaan sendiri tanpa perlu membagi hasil." Sehun perlu waspada, apapun yang ada disekitarnya selalu diwaspadai. Begitulah cara hidup menurutnya. Semakin tawaran itu menguntungkan maka perlu lebih kewaspadaan. Ini adalah sifat yang ditanamkannya sejak dirinya masih sangat kecil, karena memang sudah dipersiapkan sebagai penerus seluruh perusahaan ayahnya.

"Itulah mengapa aku tertarik bekerja sama denganmu. Karena aku mendapatkan keuntungan lebih. Cobalah berfikir sedikit lebih dalam lagi, bisakah aku mendapat 40 persen selain dari perusahaanmu?"

Sehun memikirkan ini. Sebuah perusahaan tidak mungkin menginvestasikan tanah seluas itu tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Tapi ada sedikit yang masuk akal disini, dari semua perusahaan yang ada di Korea, Sehun paling berani memberikan komisi 40 persen. Ini sudah termasuk sudah sangat tinggi, karena yang diinvestasikan melulu tanah kosong. Untuk semua properti akan ditanggung oleh perusahaannya.

Dating With My Boss ✔️ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang