Pagi kali ini, tidak secerah biasanya.
Matahari yang biasanya tersenyum dengan lebarnya, tertutup oleh awan yang berwarna gelap.
Mendung.BYUR!
Untung saja, Bille sudah tiba didalam kelas sebelum hujan deras mengguyur Amtis dan sekitarnya.
"Gue kira lo bakal kehujanan." ucap Radip saat melihat Bille memasuki kelas.
"Gak dong. Buktinya, hujannya baru pas gua masuk kelas." pamer Bille sambil menunjukkan wujudnya yang tidak basah sama sekali.
"Iya deh iya." Radip pun tertawa kecil."Eh, Gipano- AHAHAHAHAHHAHA." Karin tertawa lepas ketika melihat Farhan basah kuyup. Dia kehujanan.
"Gua lagi kena musibah, bisa-bisanya lo ketawain!" Farhan segera mencipratkan air kearah Karin.
"Heh, kurang ajar! Awas lo!"
Dan akhirnya? Mereka berdua kejar-kejaran. Yang satu basah kuyup, yang satu terpaksa harus kena cipratan air.
"Nih lah, kasian gue liatnya." ucap Karin sambil memberikan handuk kecil, dan juga sambil menahan tawa.
"Niatnya mau muji-muji lo, tapi lo-nya malah nahan tawa. Gak jadi deh."
"Dih, balikin sini handuk gue! Gue udah relain itu, padahal buat volly!"
"Hahaha. Iya iya, makasih cantik."
"A-Apaan sih! Cantik-cantik!"
Mereka pun kejar-kejaran. Lagi.Oyara duduk diam, menatapi air yang berjatuhan diluar. Dia suka sekali menatap hujan, apalagi hujan-hujanan.
"Kangen gak sih, masa-masa SMP? Pas lagi outbound, malah hujan. Jadinya kita ber-6 main hujan-hujanan, ampe diomelin sama Pak Botak." Kaztoru tiba-tiba menghampiri Oyara dan duduk di hadapannya.
"Eh, Kaz. Iya, kangen banget."
"Ngapain sih lu? Ngeliatin hujan?"
"Iya, aneh kan? Gak tau kenapa sih, suka aja gitu ngeliatin hujan, padahal gak ada apa-apanya juga, cuma air."
"Gak aneh kok, gua juga suka ngeliatin hujan." ucap Kaztoru, walau matanya tertuju kepada Oyara.Sepulang sekolah. . .
"Bill, kita hari ini main lagi nih?" tanya Oyara yang tiba-tiba muncul disebelah Bille, diikuti Dean.
"Gak kayaknya. Karin sama Farhan lagi test buat masuk tim volly, gak seru kalo gak ada tom & jerry itu." ucap Bille.
"Oke. Dean, mau main berdua aja?"
"Boleh. Nongkrong bentar aja ya."Di sekolah. . .
"Woi." Vino, alias kambing JC waktu itu, mendekati Karin yang sedang istirahat.
"Kenape?"
"Mau nanya dong, Rin." ucapnya.
"Nanya apa? Kalo gak penting, gue males jawab."
"Ini soal kawan lo."
"Kawan gue yang mana? Ada banyak." ucapnya, sambil melirik Farhan yang diam-diam memantau Karin dengan Vino.
"Yang anak IBB, kalo gak salah, namanya Dean."
"Oh, Dean. Kenapa?"
"Mau nanya aja, anaknya gimana."
"Baik kok. Demen lo sama dia?"
"Kepoan banget. Titip salam ya buat dia."
"Iye, nanti kalo gue ketemu dia."
"Sip. Makasih, Rin."
"Iye."Besoknya. . .
Kelas X IPS 1 sedang belajar BK, and guess what? Karin bolos. Dia emang paling gak suka pelajaran BK, karena sering bahas tentang orang tua.
Dia pun mengintip kelas X IBB, ternyata, tidak ada guru. Terlihat juga Dean yang sedang diluar kelas, menatap lapangan yang berisi kelas XI IBB sedang olahraga. Tebak kelasnya siapa? Vino.
"Ngeliatin siapa sih? Vino?" Karin mendekati Dean.
"Eh, Rin. Nggak, cuma kebetulan aja kelas dia lagi olahraga."
"Ngomong-ngomong soal Vino..."
Dean menoleh kearah Karin.
"Dia nitip salam ke lo."
"Hah? Maksudnya?" Dean terkejut.
"Gak tau. Kemarin pas gue lagi test volly, dia nyamper trus nyuruh gue nitip salam ke lo."
"Oalah. Yaudah, salamin balik ya."
Karin mengangguk kecil.
"Eh, Rin, bukannya kelas lo ada guru ya?"
"Trus? Gue peduli?"
Dean pun memilih untuk diam, melihat raut wajah Karin yang tidak enak untuk dilihat.Istirahat. . .
"Lagi-lagi lo bolos BK, Rin." ucap Farhan sambil memberikannya mangkok bakso.
"Bodo amat."
"Udah sih, Han. Lagian juga, gak ada yang peduli kalo Karin bolos." bela Bille.
"Gak peduli gimana?"
"Eh, udah-udah! Kayak bocah aja, berantem-berantem segala. Terserah dia lah mau naik kelas apa kagak." ucap Radip tegas.
Karin pun memutar bola matanya, ia pun segera menghabiskan baksonya dan pergi meninggalkan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐥𝐲𝐬𝐢𝐚𝐧🌷| anime
Genç Kurgu☘︎ just some people who wants to learn about love, experiencing it, and feeling it ☘︎