Terimakasih sudah menemukan book ini, dan terimakasih juga karena sudah mau meluangkan waktu untuk membaca dan mendukung book ini
..
.
'Kisah cinta seseorang mempunyai batas waktu' kalimat populer dari film Jepang yang entah mengapa sedari keluar dari ruang rawat Jaemim terus saja mengalun di otaknya. Film Jepang yang pernah ia saksikan bersama si bunda,
“Assalamualaikum” Jeno memasuki pekarangan rumah, lalu menubruk si bunda yang tengah sibuk menumpuk bahan jahitannya.
“Eh ang?” Kaget bunda sembari menarik Jeno untuk duduk di kursi.
“Hei kenapa? Bilang coba sama bunda” Ujar bunda, namun si bujang masih saja menunduk sambil memeluk bundanya, diam-diam ia menangis.
“Aang Nangis?” Tanya bunda sambil menangup wajah Jeno.
“Bu-bunda, Tuhan enggak suka sama aang ya?” Ucap Jeno, ia mendongak untuk menatap sendu bunda.
“Bun, Tuhan marah dan nggak suka sama aang yang selalu bikin ayah bunda sedih, tapi kenapa yang dihukum bukan aang aja sih bun?” Tanya Jeno.
“Kamu kenapa atuh ang? Bingung bunda kalau kamu bilangnya begitu”
Tidak ada jawaban dari Jeno, hanya pelukan bunda saja yang ia perlukan kini. Hari itu Bandung sendu sekali, padahal tidak sedang dalam musim hujan, tapi tanahnya mampu menguarkan nuansa menyedihkan.
Jeno hanya tidak berpengalaman tentang kematian...
Sungguh, apalagi ini perihal Jaeminya...
*
“Kenapa kesini sih? Nggak jadi insyaf?” Tanya Dino. Kaget dia menemui Jeno duduk tempat mereka biasa balapan motor.Jeno hanya menggeleng pelan sembari kembali menyesap rokoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfiction[Completed] Ini hanya kisah Jeno Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional yang kemana-mana pakai motor tua cb100 seperti milik Dilan. Ketua geng berandalan yang tiba-tiba jadi bucinya...