Terimakasih sudah menemukan book ini, dan terimakasih juga karena sudah mau meluangkan waktu untuk membaca dan mendukung book ini
-ah aku bukan penikmat senja. Aku penikmat senyum cantikmu yang seindah mentari pagi saja-
⌐╦╦═─
Satu hari sebelum Jeno mengecap dirinya lelaki berengsek, sialan, dan apalagi?
Bajingan...
Apapun kata rendahan yang patut ia terima karena membuat Jaemin Hasibuan tidak hanya menangis, tapi juga karena membuat sosok itu pingsan.
...
-Pandangi langitnya, tapi jangan hitung bintangnya. Karena, kamu mungkin tidak akan sadar kalau kamu adalah salah satu diantaranya-
...Senja itu di kediaman keluarga Anugerah,
“Jisung kemarin kesini sama teman-teman”
Ujar Jisung yang kini asik membuka-buka majalah yang salah satu halamannya menampilkan tempat teropong bintang Bosscha sembari duduk dipangkuan Jaemin.Sialan. Jeno kalah dari bocah bau pesing...
“Oh ya? Kakak belum pernah, ada apa disana?”
Tanya Jaemin. Matanya ikut memperhatikan gambar bangunan bernama Bosscha tersebut.“Ada langit, terus...terus, ada bintang banyak banget kak, sungguh!”
Ujar Jisung sembari memperagakan dengan kedua tangannya dan matanya yang berbinar semangat.“Oh ya, cantik cantik bintangnya?” Tanya Jaemin lagi.
Nampak si Jisung mengerutkan keningnya berfikir
“Iya, cantik seperti bunda dan teteh”“Wah, cantik-cantik dong ya?” Tanya Jaemin lagi, tanganya terulur mengusak surai legam milik Jisung.
“Ah, sama kak Nana juga. Kak Nana juga cantik, Jisung suka”
Jisung mengulas senyumnya. Membuat Jaemin gemas. Ingin rasanya dirumahnya juga ada makhluk semanis ini yang bisa menemaninya saat papa berangkat bertugas."Heh! Nggak boleh, kak Nana cuma punya aang. Cari tuh sana yang seumuran" Ujar Jeno lalu duduk disebelah Jaemin, lalu memindahkan Jisung ke pangkuannya.
Posesif...
Sukses membuat si Jisung merotasikan malas pada si aang.
⌐╦╦═─
“Jeno pernah ke Bosscha?”
Tanya Jaemin saat keduanya berjalan menuju parkiran rumah Jeno, sudah waktunya mengantarkan pujaan hatinya pulang si Jeno itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfiction[Completed] Ini hanya kisah Jeno Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional yang kemana-mana pakai motor tua cb100 seperti milik Dilan. Ketua geng berandalan yang tiba-tiba jadi bucinya...