24. Curtain

7.2K 1.6K 249
                                    

Jangan sider dong kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan sider dong kalian. Vote dan komentar juga, biar chapter selanjutnya segera terbit.

.


Before in hospital

Haechan menggeram marah saat Jeno pergi begitu saja "Sialan... Kan bisa bareng-bareng ketempat Nananya" Kesalnya pada Jeno.

"Dinosaurus mana lagi ini" Tangannya berkacak pinggang kesal. Kenapa hari ini semua orang meninggalkannya sih?



Dengan malas ia berjalan ke parkiran, mungkin saja si Dino sudah diparkiran kan?

"Haechan!" Pekikan nyaring menggangu indra pendengaran Haechan, ia menoleh lalu mendapati si kekasih tengah berlari kearahnya dengan nafas terengah-engah.

"Apa?" Katanya kesal.

"Jangan marah, aku harus pergi sebentar, ya?" Ucap Dino sambil menepuk-nepuk pundak Haechan.

"Terus aku gimana?" Tanyanya "Aku mau ketempat Nana" Jelas Haechan.

Dino mengedarkan pandangannya "Mark!!" Teriaknya, membuat Haechan membolakan matanya kaget "Heh apa sih?" Ucap Haechan ribut sambil memukul-mukul lengan Dino.

"Mark... Sini" Haechan dengan kurang ajarnya menyuruh Mark datang menghampirinya, untungnya sih Mark dengan baik hati berjalan mendekat

"Mau kerumah sakit kan?" Tanya Dino memastikan.

Mark pun hanya mengangguk menanggapi.

"Titip Haechan ya?" Ujar Dino sambil menepuk pundak Mark "Gue ada urusan sebentar" Jelasnya.

"Kalau Haechan mau, gue oke-oke aja sih" Mark menoleh pada Haechan.

"Nggak apa?" Tanya Haechan pada Dino, kan dia takut kalau pacarnya cemburu.

Namun Dino malah menggeleng "Nggak apa, titip ya Mark? Cuma loe nih yang gue bolehin jagain Haechan. Duluan ya?" Dengan cepat Dino berpamitan, meninggalkan sepasang mantan kekasih ini diliputi rasa canggung.

...

Saat di mobil juga demikian, keduanya hanya sibuk pada pemikiran masing-masing, Tak ada celotehan sama sekali, sampai mobil milik Mark menepi di dekat minimarket.

"Gue mau beli makanan, mau ikut?" Tanya Mark.

"Tunggu sini aja deh gue" Jawab Haechan "Tapi titip minum dong, boleh nggak?" Tanya Haechan, yang hanya diangguki oleh Mark.

"Gila euy, gini rasanya ya semobil sama mantan?" Ujarnya saat sosok Mark sudah terlihat memasuki minimarket.

"Keringetan gini, anjir" Celotehnya lagi, sambil menarik tisu yang memang disediakan di mobil Mrak.

"Muka gue biasa aja kan ya ini? Enggak kelihatan gugup? Enggak ileran?" Ia mengambil ponselnya untuk membuka kamera depan.

Brakk

Panglima Tempur []✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang