27. Soulmate

7.8K 1.5K 470
                                    

Naymankan diri kalian saat baca chapter ini 💚

👆 Rekomendasi buat kalian dengar sambil baca.































Kalau banyak yang komentar chapter selanjutnya lekas di publish 💚💚💚
















Kalau banyak yang komentar chapter selanjutnya lekas di publish 💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belahan jiwa, belahan hidup.
Belahan jiwa yang saling menghidupkan.
Belahan jiwa yang saling merawat.

Kenyataan, Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami pemahaman yang tulus.

Suara gemuruh langkah kaki itu saling bersahutan, bersamaan dengan sirine yang datang, beberapa diantara mereka memilih berlari sekuat tenaga untuk menghindari polisi yang datang secara tiba-tiba, lalu sisanya terduduk di aspal.

Jeno, laki-laki tersebut tak bisa berbuat banyak selain menatap nanar apa-apa saja yang ada di depannya.







Flashback:

"JENOO!! AWAS!!" Teriakkan keras itu terdengar oleh Jeno, ia menoleh lalu didapatinya Jinyoung disana sudah mengayunkan tongkat dengan kekuatan penuh.



BRAKK





"ARGH!!!"

Tak samapi dihitungan detik ke lima, tubuh Jeno terdorong begitu kuat,












Brug!!!








Lalu tubuh seseorang menindihnya. Dengan cepat Jeno menoleh dan mengangkat tubuh orang tersebut, bau amis dengan segera menyeruak ke indera penciumanya, bersamaan dengan tongkat baseball yang terjatuh ditanah.

















"DINO!!!"


Teriaknya sambil mengangkat kepala Dino ke pangkuanya, namun Dino tak lagi ber reaksi banyak, ia hanya melihat Dino menatapnya kosong, dengan bibir yang mengais-ngais oksigen.

"BANGUN BANGSAT!!" Teriaknya kemudian, saat Dino memilih memejamkan matanya, membuat otak Jeno berhebti bekerja, didepanya Dino sudah hampir sekarat dengan darah memenuhi kepalanya.

Flashback off.

Saat para petugas medis dan polisi datang, Jeno masih setia duduk sambil menumpu Dino, sedang Mark berdiri dibelakangnya, ia tentu sama shocknya dengan Jeno. Dimana ia melihat sendiri bagaimana Jinyoung mengayunkan tongkat baseball tersebut dengan begitu kencangnya, lalu tepat mengenai kepala Dino, dan darah memuncrat begitu saja.

Panglima Tempur []✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang