82

40 3 0
                                    

Seketika aku teringat bagaimana awal kita saling mengenal. Kita berada dalam satu atap sekolah yang sama sudah tiga tahun. Tapi baru kenal dekat beberapa bulan yang lalu. Tepatnya di penghujung tahun kelulusan.

Perhatianmu, sikapmu, tawamu, candamu, tak jarang selalu bisa membuatku luluh dan jatuh. Meski semua itu bukan kamu tujukan untuk aku. Kenangan yang diam-diam kuukir, sudah lumayan banyak. Walaupun kamu sendiri belum tentu mengganggap sama.

Pernah suatu ketika, aku merasakan rasa kekhawatiranmu. Sungguhkah kamu begitu? Dari nada suaramu itu, diam-diam ada degub yang membuatku malu. Aku tidak berharap lebih. Karena rasaku tidak ada apa-apanya dibanding rasamu ke dia.

Kalau kenyataannya memang seperti itu, aku tidak berharap kamu tahu atas apa yang aku rasakan. Biar saja rasa ini tumbuh sendiri lalu hilang sendiri. Aku hanya berharap, semoga hati yang sama-sama kita singgahi nantinya, merupakan orang yang tepat.

-CA-
Tangerang, 23 Maret 2020

Ruang KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang