Part 8

842 27 5
                                    

Pagi ini Aluna kembali datang telat ke sekolah karena kesiangan.

"Telat lagi gua"Guman Aluna kesal.

"Gimana caranya gua masuk yah"Gumannya lagi.

Saat Aluna sibuk dengan pikirannya tiba tiba ada yang merariknya membuat dia terkejut dan mengikuti orang yang langsung menariknya.

"Lo apa apaan sih main tarik tarik aja"Kesal Aluna saat mereka sudah sampai di halte dekat sekolah.

"Lo buta siih"Jawab orang yang menarik Aluna yang tak lain adalah Devano membuat Aluna semakin kesal.

"WHAT????"Teriak Aluna membuat Devano langsung membekap mulut gadis itu dengan tangannya karena semua orang yang ada di halte langsung melihat ke arah mereka. Kini posisi Aluna dan Devano sangat dekat dan saat Aluna melihat ke arah Devano membuat keduanya saling menatap satu sama lain.

"Anjir jantung gua kenapa"Ucap Aluna dalam hati.

Paham dengan situasi Devano pun langsung melepaskan tangannya dari mulut gadis itu dan kembali membuat jarak di antara mereka.

"Lo berisik, gak malu apa"Ucap Devano saat di antara mereka sudah ada jarak.

"HAH?"Balas Aluna dengan tampang cengonya membuat Devano menghela nafas. Astaga hanya karena dekat dengan seorang Devano membuat seorang Aluna telmi (Telat mikir).

"Orang liatin kita goblok"Ucap Devano membuat Aluna langsung melihat ke sekitarnya dan benar kini semua mata tertuju padanya membuat dirinya sedikit malu.

"Yah sorry"Ucap Aluna menunduk.

"Yah lagian lo sih ngatain gua buta kalo gua buta gua pasti gak bakalan bisa liat lo"Kesal Aluna.

"Buktinya tadi lo gak bisa liat Pak Jebok jalan ke gerbang"Ucap Devano membuat Aluna mengangguk layaknya anak yang mengerti saat di nasehati.

"Trus sekarang kita ngapain?"Tanya Aluna dengan tampang polosnya.

"Bolos"Jawab Devano singkat membuat Aluna Kaget.

"Lo gila?"Tanya Aluna seakan akan 'Bolos' adalah haram baginya membuat Devano memandang Aluna dengan malas.

"Ngapain kita bolos ntar kita masuk BK lagi"Lanjut Aluna membuat Devano terkekeh.

"Bukannya BK tempat favorite lo sama temen temen lo yah"Ucapan Devano membuat Aluna menganggung lalu terkekeh.

"Iya juga yah hehe"Balas Aluna terkekeh.

"Tapi gak mungkin kita pulag ke rumah bisa mampus gua di tangan Bunda"Guman Aluna tapi masih bisa di dengar oleh Devano.

"Ikut gue"Ucap Devano lalu berdiri dari duduknya membuatnya Aluna bingung.

"Ke mana?"Tanya Aluna bingung.

"Ikut aja"Balas Devano berjalan meninggalkan Aluna membuat gadis itu pun berjalan menyusul Devano.

"Naik"Titah Devano saat mereka sampai dekat gerbang sekolah tempat Devano tadi memarkirkan motornya dan Aluna pun langsung naik ke motor Devano walaupun kebingungannya belum hilang.

Setelah merasa Aluna telah naik di motornya Devano pun menjalankan motornya ke tempat yang akan ia tujui yang hanya dia tahu dan Tuhan saja dan Author tentunya.

Motor Devano berhenti tepat di parkiran sebuah Mall membuat Aluna bingung.

"ngapain kita ke sini?Kita kan masih pakai baju sekolah"Tanya Aluna saat sudah turun dari motor Devano.

"Nih"Devano menyerahkan sebuah jaket ke Aluna.

"Pakai jaket buat nutupin baju sekolah lo, gua pakai baju kaos jadi gua bisa lepas baju sekolah gua"Jelas Devano panjang membuat Aluna menurutinya kapan lagi coba bisa denger dia ngomong panjang, pikir Aluna.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang