Part 5

802 29 1
                                    

“Sejak kapan seorang Devano Alexander putra dari keluarga Alexander yang terhormat mau goncengin cewek? setahu gue gak tuh”Teriak Aluna histeris membuat Devano memutar matanya malas kalo kayak gini mending dia gak usah nawarin tadi. Yup laki-laki itu adalah Devano Alexander dan lelaki yang di taman itu juga dia.

“Naik atau gue tinggal”Ancamnya pada Aluna membuat Aluna memandangnya kesal.

Dia niat gak sih mau anterin?”Tanya Aluna dalam hati.

“Cepet naik”Ucap Devano sedikit kesal membuat Aluna naik ke motornya.

“Dari tadi kek”Guman Devano pelan.

“Hah? Lo bilang apa?”Tanya Aluna karena ia tidak terlalu mendengarnya.

“Gak papa”Jawab Devano.

“Rumah lo”Ucap Devano membuat Aluna bingung lantas menjawab.

“Oh itu iyya gue pulang ke rumah gue kok”Jawab Aluna membuat Devano kesal setengah mati.

“Rumah Lo di mana”Tanya Devano sedikit kesal.

“Rumah gue?”Bukannya menjawab Aluna malah bertanya balik.

“Bukan”Balas Devano datar membuat Aluna hanya mengangguk dan membulatkan mulutnya berbentuk 'O'.

“YAH RUMAH LO LAH BEGO”Teriak Devano kesal karena gadis itu hanya menjawab O dan mengangguk membuat Aluna sedikit terkejut.

“Oh itu r-rumah gue di jl.********”Balasnya sedikit gugup.

Setelah itu Devano hanya mengangguk sebagai balasan dan melajukan motornya ke alamat cewek yang sudah mmembuatnya kesal.

“Lo...mau...singgah dulu?”Tawar Aluna hati-hati.

“Gak. Udah magrib”Balasnya membuat Aluna mengangguk.

Devano kembali menyalakan motornya lalu membawa motornya pergi dari rummah Aluna setelah motor Devano tak terlihat lagi Aluna melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

“Kamu darimana Lun”Tanya Alvan dingin membuat langkah Aluna berhenti dan berbalik ke arah ruang tengah di mana ada tiga orang yang memandangnya khawatir.

“Taman”Balas Aluna singkat.

“Kenapa gak ngasih kabar?”Sahut Deon yang tadi hanya diam.

“Hp aku low”Jawab Aluna seadanya.

“Lain kali jangan kayak gitu lagi, kan kamu satu sekolah sama abang kamu, jadi lain kali kalo mau singgah ke tempat lain dulu ngabarin atau bilang ke abang kamu”Ucap Klorin dan angguki oleh oleh Deon dan Alvan.

“Iya”Jawab Aluna singkat.

“Ya udah sekarang kamu istirahat sekarang”Titah Alvan lembut dan diangguki oleh Aluna yang menunduk lalu berbalik dan berjalan ke kamarnya.

Sesampai dalam kamar Aluna langsung duduk di belakang pintu sembari memegang dadanya yang terasa sesak. Dia bersender di balik pintu kamarnya sampai nafasnya kembali teratur setelah itu dia membersihkan tubuhnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya hingga ia masuk ke alam mimpi.

***

Semenjak kejadian di taman itu Aluna dan Devano selalu saja bertemu dan sesekali pulang bersama ntah apa yang membuat mereka seperti dekat yah walaupun mereka belum bisa di bilang dekat sih. Tapi, Aluna hanya mengenal Devano tidak dengan sahabatnya begitupun dengan sebaliknya.

Sekarang Aluna dkk berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang sejak tadi minta untuk diisi.

“Lun lo bener-bener gak ada hubungan apa-apa gitu sama Devano?”Tanya Acha pada Luna membuat Aluna berhenti memakan bakso yang ia makan.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang