22

1.1K 90 7
                                    

Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote⭐

♪♫•*¨*•.¸¸It's The Q¸¸.•*¨*•♫♪

“Yoshi senang Haruto baik.”

Senyum lembut terkembang di wajah lelaki yang kini sedang dudk di atas kasur ruang rawatnya. Sepasang mata bulat itu tak sesendu kemarin hari. Jemarinya tak berhenti mengusap punggung tangan lawan bicaranya, meluapkan rasa rindunya.

“Aku lelah merindu,” bisiknya

Yoshi tak mengerti apa yang dimaksudkan, tapi senyum masih merekah diwajah manisnya.

“Yoshi bawa coklat dan banyak makanan untuk Haruto.” Tangannya merogoh saku, mengeluarkan coklat yang dibungkus dengan kertas kado berantakan hasil belajar dari video tutorial.

“selamat hari bunga sakura Haruto, nanti kita pergi untuk melihatnya.”

“Haruto. Yoshi sayang Haruto”

Setetes air mengalirturun, penyalur sesak yang mengikat dada. Tak henti-hentinya dia mengusap Yoshi, merasakan keberasaan san terkasih yang telah menghilang lama.

Yoshi terkejut melihatnya, berdiri agar dapat melihat lebih dekat dan mengusap air mata di pipi Haruto.

“ Haruto menangis? Jangan menangis ,” bisik Yoshi.
“ Yoshi tidak akan pergi lagi. Kalaupun pergi… kita berdua.”

Sebuah kecupan di bibir , kecupan yang sama manis seperti tiga tahun lalu. Cengkeraman diatas lengan Yoshi , ciuman itu terlepas.

“ Ayo,Yoshi. Kita pergi melihat bunga sakura,” bisik Haruto.”pergi… jauh..”

Yoshi mengangguk ,” bilang Hyunsuk..”

“Jangan! Hyunsuk sedang berbicara dengan Jihoon..” cegahnya sebelum Yoshi keluar

memberitahukan pada Hyunsuk. “kita pergi jalan-jalan sebentar saja. Hyunsuk dan Jihoon tidak akan khawatir, kan?”

Yoshi tampak berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangukkan kepalanya. Tak lupa dengan senyum merekah yang masih terukir di wajahnya.
Helaan nafas lega dari Haruto karena rencananya tak jadi berantakan. Dia akan pergi keluar ketempat bagaikan neraka itu dengan Yoshi di sisinya. Langit malam di luar tampak cerah, tapi rembulan tampak tak muncul untuk meledek Haruto. Ini adalah kemenangannya.

Tangan mereka bertaut, menuntun berjalan melalui lorong gelap tanpa pengawasan hingga berhasil keluar, bejalan jauh tak tentu arah sambil bertukar cerita kehidupan yang telah berlalu.bintang menjadi satu-satunya petunjuk jalan bagi mereka yang tersesat, bersinar mengalahkan rembulan yng bahkan tak mampu bersinar sendirian.

Jauh melangkah, hingga terhenti disebuah tempat antah-berantah. Sepi tak bertuan.

“lelah?” tanya Yoshi, menirukan apa yang pernah Hyunsuk lakukan padanya. Dipijatnya kaki Haruto yang sedang duduk kelelahan di trotoar.

It's The Q • Haruto X Yoshinori {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang