Vote ⭐
♪♫•*¨*•.¸¸It's The Q¸¸.•*¨*•♫♪
“Yoshi bisa tolong bereskan meja disana? Setelah itu datang ke ruanganku.”
Kepala Yoshi langsung mengangguk pelan. Dengan langkah kecilnya dia berlari menuju meja yang ditunjuk oleh Hyunsuk untuk membereskannya.
Tangan kecilnya tampak begitu berhati-hati mengambil piring dan gelas bekas pelanggan lalu membawanya dengan nampan ke dapur untuk segera dibersihkan.
Terhitung tiga tahun setelah semuanya terjadi. Masa kelam yang menjadi titik balik dari kehidupan Hyunsuk dan orang-orang disekitarnya. Hyunsuk sudah tidak berstatus sebagai polisi ketika dia membawa Yoshi pergi dari kota asalnya. Dengan sabar juga dia merawat Yoshi hingga sedikit-sedikit bisa berkomunikasi dengan orang lain, sekarang juga Yoshi bisa membantu Hyunsuk mengurus kafe kecil yang sudah berjalan selama dua setelah tahun.
Tentang Haruto, lelaki itu kini sedang dalam masa perawatan dirumah sakit jiwa. Hukuman mati yang dijatuhkan padanya tidak diperlakukan, tapi tetap Haruto masih dalam pengawasan pihak berwajib. Menurut kabar dari Jihoon yang sering menemui Hyunsuk, semakin hari keadaannya semakin membaik meski masih banyak diam jika ditanyai. Tentunya, Yoshi tidak tahu apapun tentang Haruto. Dia hanya tahu kalau lelaki yang dia sayangi itu kini sedang sakit parah dan dirawat dirumah saki, Yoshi tidak boleh menemuinya karena nanti akan tertular.
Ah, Hyunsuk sudah melakukan terlalu banyak kebohongan.
Setelah selesai membereskan meja, Yoshi menghampiri Hyunsuk di ruangannya. Dengan santai Yoshi menjatuhkan diri di atas sofa yang empuk. Kelakuan itu membuat Hyunsuk terkekeh geli.“Lelah?”
“HMMM!!”
“Mau minum sesuatu?”
Yoshi menggeleng pelan, lengannya masih memeluk erat bantal sofa.
“kalau bertemu dengan Haruto?”
Hyunsuk bisa melihat Yoshi yang segera bangkit dan duduk rapi di atas sofa. Jemarinya mulai menyentuh poni, merapikan helai hitamnya pelan-pelan. Lesung kucing pada bawah matanya muncul ketika bibirnya menarik senyum simpul di wajahnya yang seolah berkata ingin bertemu dengan Haruto.
“Sekarang?”
Hyunsuk melirik kalender kecil di atas meja kerja, lalu kepalanya menggeleng pelan. “Besok”.
“kenapa?”
“Besok tanggal 5 bulan april. Kau mengerti maksudku, Yoshi?”
Mulut Yoshi membulat lalu tangannya bertepuk kencang. “buleh kubawakan banyak makanan untuk Haruto?”
“mengapa kau ingin membawa banyak makanan?”
“karena… aku ingin berpiknik dengan Haruto dibawah bungan sakura. Aku juga akan memberikan Haruto coklat juga”
“hmm, begitukah?” Hyunsuk medekati Yoshi unruk membetulkan letak dasi kerjanya yang sedikit berantakan. ”Baiklah. Kau boleh memberikannya banyak coklat.”
“Hmm! Setelah itu Haruto harus sikat gigi agar giginya tidak rusak seperti nenek yang tinggal di ujung jalan ini,” tukas Yoshi.
“Nanti kita akan ingatkan dia untuk sikat gigi. Sekarang, Yoshi kembali kekamar dan bereskan pakaian. Besok kita akan menginap ditempat kak Jihoon.”
Jelas, Yoshi tampak begitu senang .
Tiga tahun memunpuk rindu yang tak pernah mampu untuk di ungkapkan.Dirinya masih belum mengerti cinta itu berbentuk seperti apa, tapi dalam hati kecinya dia tahu kalau itu berarti dia ingin membangun kebahagiaan bersama Haruto selamanya.
Ya, Yoshi juga ingin mersama Haruto selamanya.
-
Jadi Yoshinori di sini mengalami ‘keterbelakangan mental’ dalam tingkat ringan, dimana dia mengalami keterbatasan dalam bidang
Yaitu: kemampuan belajar,mengambil keputusan dan memecahkan masalah dan berperilaku adaptif, seperti berkomunikasi dengan efektif, berinteraksi dengan orang lain dan merawat diri.
Kondisi seperti ini bisa terjadi dengan usia berapapun.
Komunikasi bisa dilatih pelan-pelan. 3 tahun itu sudah termasuk waktu yang cukup untuk perkembangannya.5 April itu tanggal kelahiran nya Haruto
Aku sempet Googling kalau Bulan April bunga sakura lagi mekar dan warga di Jepang biasanya piknik sama keluarga dibawah bunga sakura🌸Cerita asli @chrnoir
KAMU SEDANG MEMBACA
It's The Q • Haruto X Yoshinori {END}
Historia Cortakita akan bertemu kembali, Yoshi. Aku berjanji padamu. 🎶Bang Yongguk - Q [REMAKE cerita dari Chrmoir]