Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote⭐
♪♫•*¨*•.¸¸It's The Q¸¸.•*¨*•♫♪
“letakan pistolmu, Hyunsuk.”
“kau tidak berhak untuk memerintahku, Watanabe Haruto. Izinmu sebagai polisi sudah dicabut dan sekarang kau juga dipidana karena menyembunyikan pelaku pembunuhan.”
Lagi-lagi kata pelaku pembunuhan yang diarahkan hyunsuk kepadamu terdengar di telingaku. Kupikir, setelah semua hal yang telah kulakukan mampu membawa kebahagiaan pada kisah kita, Yoshi. Kupikir, malam ini bulan akan bersinar cerah dan tersenyum merayakanya.
Ternyata tidak.
Penyergapan tidak pernah ada dalam scenario yang kubuat. Di babak keberapapun dalam hidupku, hal ini tidak pernah kutuliskan.
Aku hampir meneriaki orang-orang biadab berkedok polisi yang menerobos masuk pintu rumahku. Melihatmu berlari kesudut ruangan untuk menghindari mereka yang hendak menyentuh kulitmu membuatku sangat terluka, Yoshi.
“Hentikan…Hyunsuk …” Tak tahu kepan air mata membasahi wajahku. Tubuhku bergetar kala mendengar teriakan pilumu.”kumohon jangan sentuh Yoshinori…dia sama sekali tidak bersalah..”
Memohon dan meminta adalah hal yang bisa kulakukan saat ini. Ujung pistol yang menempel di dahi ku membatasi semua pergerakan yang kupunya. Hyunsuk sama sekali tidak luluh mendengar tangisanku, aku tahu, dia memang tidak akan pernah.
“Haruto… Haruto!!Aaaaa!!”
“Bawa dia!!”
“tidak Hyunsuk…tidak!”
Aku menarik pergelangan tangan hyunsuk, mencengkramnya dengan sangat kuat. sekali lagi kuberusaha untuk memohon padanya agar tidak membawa,mengadili dan membuatmu berakhir dibalik jeruji besi.
Mungkin ini saatnya kebenaran berbicara, Yoshi….
“Aku yang membunuh pria itu! Aku yang telah membunuh Nakamoto Yuta!” teriakku. “ jangan bawa Yoshinori… Hyunsuk kumohon jangan…”
Kau tahu, yoshi?
Mulut pistol itu ternyata rasanya sangat dingin .
Dan mungkin ketakutan seperti inilah yang dirasakan pria itu… saat aku hendak membunuhnya dulu.
