Rasa Bersalah.

581 359 200
                                    

5 hari kemudian aku pun sudah masuk sekolah, meskipun kakiku masih berbalut perban dan jalanku masih pincang tapi tidak terlalu.

Dan dengan susah payah aku berjalan menuju kelas. Aku yang sedang berjalan pelan menyusuri koridor sekolah. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggillku dari belakang.

"Hey lo, tunggu." panggil seseorang tersebut kepadaku.

"Iya, kenapa?" tanyaku kepada dia.

"Gue pengen nanya keadaan lo sekarang gimana?" ucap seseorang tersebut adalah Prakarsa cowok yang kemarin menabraknya.

"Lumayan udah enakan ko, tapi masih sedikit sakit saat jalan." jawabku kepada dia.

"Lo mau gue bantu nggak sampe ke kelasnya?" tawarnya sambil mengulurkan tangannya. Dan aku pun hanya mengangguk.



******

Bel istirahat pun berbunyi semua teman kelasku pergi ke kantin kecuali aku.

"Zaskia lo mau pesen apa biar gue beliin dikantin?" tanya seorang sahabatku yaitu Bunga.

"Boleh deh ... gue nitip minuman dong, soalnya gue lupa bawa." sahutku sambil memberikan uang kepadanya.

"Oh yaudah gue, Aisha, sama Hana ke kantin dulu ya." mereka pun langsung pergi menuju ke kantin.

Kemudian aku mengeluarkan bekal makananku dari dalam tas. Dan beberapa menit kemudian sahabatku belum datang juga, dari mulai aku makan sampai selesai.

"Ya ampun mereka pada kemana sih lama banget datangnya, salah gue juga kenapa harus lupa bawa minum." omelku sambil menepuk kepalaku.

''Jangan digituin nanti kepalanya sakit." suara yang sangat tidak asing bagiku.

"Prakarsa lo mau ngapain kesini? Gue lagi nggak mau berdebat sama lo ya." tanyaku kepada dia karena heran tiba-tiba datang.

"Gue cuma mau ngasih minum ke lo, tadi sahabat lo nitip ke gue kata sahabat lo dia lagi ada urusan." ucap Prakarsa.

"Terus sahabat gue kemana?" tanya Zaskia dan yang ditanya hanya mengangkat kedua bahunya.

"Thank you ya sa." ucapku sambil mengambil minumannya dan senyum kepadanya

"Iya sama-sama." balas Prakarsa yang ikut tersenyum.

"Eh iya lo udah minum obat belum?" tanya Prakarsa karena dia khawatir.

"Belum." jawabku singkat.

''Yaudah minum sekarang aja, biar lo cepet sembuh." suruhnya kepda ku.

"Iya ...." dan aku pun langsung minum obat.

"Lo nggak ke kelas?" tanya Zaskia kepada Prakarsa.

"Lo ngusir gue ya?" tanya Prakarsa balik.

"Gue bukan ngusir lo, tapi ntar lo ketinggalan pelajaran." jawabku.

"Guru di kelas gue nggak masuk, lo ke ganggu ya ada gue disini?" tanya dia yang sambil mengangkat alisnya.

"Gue nggak ke ganggu." jawabku dengan suara pelan, karena takut dia marah.

Dan tiba-tiba guru dikelas ku datang dan Prakarsa pun langsung pergi ke kelasnya.

"Alhamdulillah akhirnya nih cowok pergi juga." gumam Zaskia.

******


Bel pulang berbunyi akupun segera membereskan barang-barangku dan memasukannya ke dalam tas.

"Zaskia lo pulang sama Prakarsa?" tanya Aisha yang duduk didepanku.

"Nggak ko ...." jawabku.

"Itu dia nunggu lo diluar?" tanya Aisha lagi yang penasaran sebenarnya ada apa Zaskia dengan Prakarsa.

"Mungkin dia nunggu yang lain gitu, nggak mungkin lah dia nungguin gue." kataku sambil mengambil sapu, karena hari ini bagian piketku.

"Nggak mungkin orang tinggal kita doang, kalau gue mah bareng Bunga, pasti dia nunggu lo." ucap Aisha dengan suara yang keras. Dan cowok yang dimaksud tadi denger dan langsung menujuku.

"Lama banget sih lo keluarnya." omel Prakarsa karena kelamaan menunggu Zaskia.

"Tuh kan bener dia nungguin lo dari tadi, lo sih nggak percaya sama gue." kata Aisha sambil menyenggolku. Dan setelah itu Aisha pergi sama Bunga.

"Ngapain sih lo nungguin gue, gue tuh udah dijemput sama ayah gue." ucapku sambil melihat isi pesan dari ayahku, dan ternyata kata ayahku dia nggak bisa jemput.

"Pesan dari siapa?" tanya Prakarsa.

Dan tiba-tiba Prakarsa mengambil hp ku dan membaca pesannya.

"Eh lo balikin nggak hp gue." ucapku sambil mengambil hp ku tapi sialnya dia meninggikan hp yang dipegang sama tangannya itu.

Dan dia baca pesan dari ayahku "Maaf ayah nggak bisa jemput." Dan prakarsa bilang ke Zaskia "Ayah lo nggak bisa jemput, jadi lo pulang sama gue." kata Prakarsa yang langsung menggandengku.

"Eh lepasin tangan gue!" ucapku yang meronta-ronta.

"Lo mau kabur?" kata Prakarsa.

"Kalau iya emang kenapa?" jawabku dengan mata yang memplototi dia.

"Oh yaudah gue nggak bakal lepasin tangan lo." ancam Prakarsa sambil mengajaknya ke parkiran mobilnya.

Sesampainya di parkiran.

"Ayo masuk!" suruh Prakarsa dengan tegas.
"Gue nggak mau masuk." jawabku dengan wajah jutek.

"Masuk nggak, atau gue suruh lo masuk dengan cara nggak baik-baik." ancam Prakarsa lagi.

Males banget masuk ke mobilnya. Batin Zaskia.


Dan akhirnya Prakarsa geram sama tingkah Zaskia. Dan dia langsung mendorong Zaskia agar masuk ke mobilnya.

"Aduhh sakit ... lo bego ya kaki gue tuh masih sakit pake segala dorong gue, dasar cowok kasar!" omelanku kepada dia.

"Makannya jangan ngeyel sama gue." kata Prakarsa yang lagi marah juga sama Zaskia.

Di dalam perjalanan pulang kita berdua tidak bicara apa-apa. Keadaan disini sangat lah sepi, hampa sama seperti hatinya Zaskia dikarenakan sikapnya itu.





******





Jangan lupa voment ya ..... 😊😊

Love Story Bumi & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang